tag:blogger.com,1999:blog-79308713559388253942024-03-12T17:25:31.833-07:00Sri Agus Supriani's ZoneSrii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comBlogger30125tag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-65684120417108862542010-12-21T04:36:00.000-08:002010-12-21T04:36:47.823-08:00Sekedar ingin mengenalmu, (Mr. D)<div style="text-align: center;"><i>Ini bukan untuk anda, </i></div><div style="text-align: center;"><i>bukan juga buat saya,</i></div><div style="text-align: center;"><i>tapi teruntuk mereka yang sedang tak terpedaya…</i></div><div style="text-align: center;"><i>entah oleh siapa..</i></div><div style="text-align: center;"><i>entah juga karena apa…</i></div><div style="text-align: center;"><i>mencintai yang tak dikenal</i></div><div style="text-align: center;"><i>terlalu polos ataukah, terlalu bodoh!!!</i></div><div style="text-align: center;"><i>Melabuhkan harapan padanya, </i></div><div style="text-align: center;"><i>Menyandarkan cinta pada dermaganya…</i></div><div style="text-align: center;"><i>Terlalu manis ataukan justru tragis….</i></div><div style="text-align: center;"><i>Terjerembab dalam kubangan cinta ataukah samudera hina</i></div><div style="text-align: center;"><i>Bukan urusan kewajiban kita menciptakan bendungan baginya</i></div><div style="text-align: center;"><i>Bukan urusan kita lagi jika mereka sudah berdalih, C.I.N.T.A</i></div><div style="text-align: center;"><i>Meski pahit, tapi itu realita</i></div><div style="text-align: center;"><i>bukan anda yang salah karena tak member i tahu,</i></div><div style="text-align: center;"><i>dan bukan salah saya juga yang ingin tahu</i></div><div style="text-align: center;"><i>ingin menghujat waktu, tapi itu bukan hak ku…</i></div><div style="text-align: center;"><i>Mr. D…, </i></div><div style="text-align: center;"><i>aku hanya ingin mengenalmu</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
</i></div><div style="text-align: center;"><i><br />
</i></div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comBandung, Indonesia-6.9147444 107.6098111-7.0851569 107.3763516 -6.7443319 107.8432706tag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-79322422561983574742010-12-07T17:38:00.000-08:002010-12-07T17:38:33.495-08:00UUD, bingung, bingung sgalanyaHari ini akson-akson otak terasa banget berenang-renang ria dlam kepalaku. tak ada hal serius yang ku fikirkan, lagi stress? ga juga…<br />
Cuma aja sedang tersentil oleh perkataanku sendiri yang bener-bener Kaburaa Maqtan, “ kasihan nasib bangsa ini jka para kaum intelektualnya seperti ini”. kata-kata itu tertulis di SMS tadi yang ku kirim ke seorang teman yang dia sedang mengikuti kkuliah umum malah asik SMSan, dan pada kenyataannya aku bolos kuliah hanya karena kata MALAS dan NANGGUNG!<br />
Astaghfirullah, mama… maafin aku…<br />
Kalo di rasa, sebenernya bukan itu saja yang membuat isi kepalaku berenang-renang.<br />
Entah apa, aku sendiri juga tak mengerti.<br />
Sekarang resmi sudah aku pension sementara dari novel Supernova:AKAR yang aku pinjem dari temen dan selalu ku bawa-bawa kemana-mana lalu beralih pada bacaan yang sejak dulu tak pernah terbersit dalam benakku untuk membacanya, UNDANG-UNDANG DASAR.<br />
Bukan buku UUD yang dijual Rp. 5000,- untuk anak-anak SD tapi lebih mendalam lagi pembahasannya yaitu UUD tahun 2003 tentang system pendidikan dan UUD 2005 tentang guru dan dosen.<br />
Padahal hari esok ada Ujian Tengah Semester Psiklogi Pendidikan, yang bagiku matakuliah ini adalah monster di semester 3 setelah matakuliah Assesmen ABK dan BK, tapi mataku masih juga tak bergeming dari rentetan pasal-pasal UUD. Ya mungkin juga karena tuntutan hari Ahad besok mau nge readerin Teh Sabrin tes CPNS.<br />
Kalau dipiir-pikir asyik juga baca-baca UUD. Otak kita jadi aktif, ya sapatau bisa memperumit dendrite-dendrit otak kan keren tuh kaya Albert Einstein.<br />
Menurutku pribadi isi dari UUD tersebut udah mantebz banget, bagus dan berprikemanusiaan walau masih sedikit butuh poles disana-sini, dapat dibayangkan bagaimana para Anggota Legislatif itu berpusing-pusing merumuskan materi hingga jadilah UUD itu ( ya positif thinking ja). Namun, yang masih menjadikan citra jelek dari UUD adalah pada pelaksanaannya yang belum maksimal bahkan belum sama sekali terlaksana.<br />
Minimnya sosialisasi tentang adanya UU Pendidikan itu sendiri pasti menjadi kendala utama jika ditanya tentang kelemahan. Padahal berbagai cara sosialisasi bisa ditempuh jika memang benar-benar terdapat Azzam untuk memajukan Pendidikan bangsa ini. Jadi untuk apa buang-buang waktu dan biaya dalam perumusan UUD jika tidak dapat terlaksana? Jika budaya demikian masih terus berlangsung, yang menjadi korban adalah generasi yang akan datang, yang hanya dapat mencontoh para ‘atasan’ yang dengan seenaknya menyepelekan hak pendidikan bagi warga Negara. <br />
kembali kepada perundangan pendidikan yang masih belum terlaksana dilapangan. Sebenernya harapan masih ada jika sosialisasi saja tidak cukup untuk melangsungkan UUD tersebut. yaitu dengan cara benar-benar menginstruksikan kepada pemerintah daerah masing-masing untuk mensosialisasikan kembali perundang-undangan pendidikan disekolah tingkat kecamatan ataupun daerah terpencil.<br />
So… saya ngantuk_112210Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-33825827650709341912010-12-07T17:34:00.000-08:002010-12-07T17:34:25.382-08:00Semenel Motivasi Untuk si "Menel"Yakin dan yakinlah pada kekuatan dirimu<br />
Percayakan semuanya pada titik kebenaranmu<br />
lantas berharaplah pada Allah…<br />
Hanya Allah-lah yang mampu melihat usahamu, merasakan jerit perihmu serta mendengar do’amu<br />
Jika bukan kau yang merubahnya lantas siapa lagi?<br />
Karena Allah menciptakanmu untuk berfikir, untuk bergerak dan untuk berbicara.<br />
Ketika kau tahu dari mendengar, maka ciptakanlah perubahan hidup seperti yang kau dengar itu, lalu sampaikanlah pada kawanmu, dan perubahan siap menyongsongmu diujung sana…<br />
Jika kegagalan menghampirimu maka mengadulah kembali pada NYA dan tawakal adalah jaln terbaikmu.<br />
Orang yang selamat bukanlah mereka yang selalu diam dan berfikir bagaimana caranya dapat menjauh dari bahaya. namun orang yang selamat adalah KAU yang selalu menjemput bahaya untuk MERUBAH hidupmu!!!<br />
Lets Stand up with me guys, -1122010Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-4484418835240333212010-12-07T17:32:00.000-08:002010-12-07T17:32:44.903-08:00Sedikit Untukmu...<blockquote><i>Yang selalu menorehkan tinta emas dalam perjalanan hidupku,<br />
Yang telah mengajariku cara tersenyum dan tertawa ditengah badai,<br />
Yang tak pernah lepas memelukku dalam dekapan cinta dan kasih,<br />
Yang selalu menengadah dalam do’a untukku,<br />
dan, untukmu yang memberiku sekelumit harap…<br />
Akan ku baurkan kau bersama titik imanku pada NYA, lalu ku benam rapat-rapat dalam qalbu dan mengisi jejak sejarah hidupku,<br />
Biarkan aku hidup dalam petuahmu dan bayang Agung Tuhanku,<br />
Hingga nanti dapat ku bingkai do’amu dalam lingkar kemuliaan-1122010<br />
<br />
</i></blockquote>Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-75137107862330868102010-12-07T17:29:00.000-08:002010-12-07T17:29:05.161-08:00Terimakasih Nanda untuk Mama dan IbuTulisan ananda ini tidaklah sebagus dan sedalam tulisan mereka para sastrawan untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang yang disayang,<br />
tapi tulisan anandamu ini semoga dapat sedikit menggambarkan rasa sayangku padamu yang tak sebanding dengan kasih yang kau curahkan selama ini,<br />
Bukan sebuah puisi ataupun sebait sajak dari Yunani, tapi hanya sekedar kata TERIMAKASIH…<br />
Hanya itu yang dapat nanda ungkapkan,<br />
Hanya doa yang dapat nanda ucapkan,<br />
dan hanya bakti yang dapat nanda berikan meski masih jauh dari harapan.<br />
Untuk Mamaku yang sekuat Siti Khadijah,<br />
Terimaksih telah melahirkan nanda dengan susah payah dan membagikan air ajaibmu untuk kelangsungan hidup nanda,<br />
selalu memberikan fasilitas TERBAIK bagi nanda,<br />
memberikan motivasi yang tak pernah nanda dapat dari motivator manapun,<br />
Terimakasih telah menjadi guru sosial bagi nanda<br />
menjadi dosen ekonomi dan perdagangan bagi nanda<br />
Tentunya terimakasih telah menjadi Mama TERBAIK bagi kami.<br />
Untuk ke2 Ibu masa kecilku yang selembut ‘Aisyah…<br />
Terimakasih setulus-tulusnya aku haturkan kepadamu.<br />
Melalui tangan-tangan lembutmu aku hidup, kau ajarkanku segalanya, yang kini baru kurasakan petuahmu dulu adalah bekalku saat sekarang.<br />
Terimakasih telah menjadi guru pertama dalam hidupku<br />
Terimakasih selalu membawa nama nanda dalam setiap helaian munajadmu pada Allah.<br />
Terimakasih selalu menunggu nanda pulang disetiap senja menyapa<br />
Terimakasih telah menjadi dokter terbaik bagi nanda dan ikhlas menjaga nanda 24 jam nonstop ketika nanda terkapar tak berdaya<br />
Mama, Ibu…<br />
Maafkan nanda yang selalu membuatmu menitikkan airmata,<br />
maafkan nanda karena sedikitpun belum dapat melukiskan senyum diwajahmu. dan hanya membuat beban hidupmu semakin berat walau tak pernah kau ungkapkan itu.<br />
Untuk ayah dan ayah masa kecilku,<br />
Terimakasih telah memberikan ilmu dan pengalaman hidup yang semoga dapat nanda bingkai bersama kasihmu untuk menjadi lukisan sepanjang hidupku.<br />
Mama, Ibu, Ayah…<br />
Kaulah pahlawan nanda sepanjang hayat, <br />
Kaulah Siti Khadijah dan “Aisyah era millennium,<br />
Kau pula guru sepanjang hayatku, yang ilmumu senantiasa mengalir dalam aliran darahku dan bersemayam dalam tiap denyutan nadi.<br />
Terimaksih telah menjadikan nanda anak paling beruntung didunia, karena mendapatkan segala hal darimu<br />
Mungkin nanda ini anak tak tau malu, yang telah mendapatkan segala kebaikanmu namun tetap meminta..<br />
Mama, Ibu, Ayah,<br />
Aku butuh do’a dan restumu agar benteng yang kau tanam dulu semakin kokoh menjulang, agar nanda dapat menjadi anak yang berbakti pada orangtua.<br />
<br />
^^ Selamat hari Ibu, hadiahku untukmu bukanlah segenggam mutiara dari samudera Hindia melainkan ucapan TERIMAKASIH yang berbungkus RASA SAYANG dan berpita BAKTIdan PATUH, yang Insya Allah akan nanda persembahkan setiap saat.-1122010Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-37725912866431461382010-10-30T22:45:00.000-07:002010-10-30T22:45:58.229-07:00Belajar Inklusi Pada Laskar PelangiKetika kita mendengar Laskar Pelangi bayangan yang ada pada fikiran kita adalah keindahan alam di Indonesia bagian Barat dan perjuangan seorang anak untuk belajar. Bukan hanya itu saja yang kita dapatkan, namun banyak, dan sangat banyak, salah satunya yaitu pendidikan Inklusi yang sekarang sedang digembar-gemborkan oleh pemerintah.<br />
Saat ini di Indonesia sedang gencar-gencarnya diadakan seminar ataupun sosialisasi tentang pendidikan inklusi. Namun pernahkah terfikir oleh Anda, apakah dahulu Bu Muslimah seorang gadis yang mengabdikan dirinya pada sekolah Muhammadiyah harus mengikuti seminar, sosialisasi ataupun pelatuhan untuk menerapkan system belajar yang kini disebut dengan sekolah inklusi itu? Jawabannya jelas TIDAK.<br />
Pernah pada suatu pagi, saya mendapatkan informasi dari seorang sahabat yang dia pun mendapatkan fakta itu dari seorang temannya yang sedang melakukan praktek mengajar pada sebuah sekolah dasar. Pada papan nama Sekolah Dasar tersebut tertulis SEKOLAH INKLUSI persis dibawah nama sekolah itu. Karena kawan sahabat saya itu sedang melakukan praktek mengajar disana secara otomatis dalam kesehariannya itu tentunya tak lepas dari lingkungan sekolah tersebut. Yang menjadi pertanyaan adalah, dimana sisi dari label inklusi yang dituliskan besar-besar pada papan nama? <br />
Bukankah yang disebut dengan sekolah inklusi itu sekolah yang ramah pada peserta didik terutama bagi mereka peserta didik yang membutuhkan pelayanan khusus? Namun sejauh ini dia tidak menemukan yang disebut dengan ABK disekolah itu, lalu apa maksud dari label sekolah Inklusi yang dipajang besar-besar dipapan nama sekolah tersebut? <br />
Hingga pada suatu hari dia mendapatkan jawaban yang dia dapat dari guru setempat tentang asal usul label inklusi yang menempel pada sekolah itu. Ada seorang anak yang mengalami gangguan emosi (Tunalaras) yang bersekolah disitu. guru-guru disekolah itu memberikan label bahwa anak itu adalah Tunalaras tanpa adanya dasar yang kuat baik itu hasil pemeriksaan psykolog ataupun yang tim medis. Sacara tidak langsung, sekolah itu mencantumkan nama sekolah inklusi hanya untuk mendapat kucuran dana pemabangunan yang lebih kesekolah.<br />
Inikah yang disebut pendidikan untuk peradaban yang lebih baik jika pendidiknya pun hanya mementingkan rupiah demi kebutuhan dapurnya?<br />
Kita kembali pada Bu Muslimah dengan sekolah Muhammadiyahnya. Disekolah yang dianggap miskin pada era itu tidak hanya terdapat siswa dengan IQ dibawah rata-rta ( retardasi mental) saja namun siswa dengan IQ diatas rta-rata ( anak berbakat) juga ada dikelas itu. Dengan insting dan naluri gurunya tanpa harus mengikuti seminar dan pelatihan yang menghabiskan uang ratusan ribu, bliau berinisiatif untuk membedakan rapor Harun waktu itu dengan kawan sekelasnya yang lain. Rapor dan kurikulum belajar Harun disesuikan dengan tingkat IQ dan kemampuannya tanpa harus membedakan kelasnya dengan Lintang yang yang berbakat ataupun yang lainnya. Selain itu gurunya pun tidak meminta dana lebih untuk semua itu, dengan modal ikhlas karena Allah ingin mengabdikan diri pada bangsa untuk mencerdaskan bangsa dengan apik Bu Muslimah melalukan itu semuanya. Bukankah ini yang disebut dengan sekolah inklusi?<br />
Memang realita dilapangan, kebanyakan sekolah inklusi berawal dari sekolah miskin ataupun sekolah swasta kampung yang bagi kebanyakan masyarakat adalah sekolah buangan. Tidak mengherankankan mudah untuk menemukan anak dengan kecerdasan diatas rata-rata pada sekolah favorit bertaraf standar nasional ataupun internasional, dengan segala fasilitas dan kelebihan yang ada sangat tidak mungkin siswanya akan tergerus oleh arus globalisasi. Namun maukah sekolah yang dirinya mendapat label sekolah standar nasional ataupun internasional menerima siswa dengan kebutuhan khusus dan menyandang gelar satu lagi dibelakang nama besar sekolahnya itu dengan nama SEKOLAH INKLUSI?Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-53838453845665695592010-05-25T04:17:00.001-07:002010-05-25T04:17:47.792-07:00Gerhana VenusSore ini (16/05), semua media mengabarkan bahwa akan terjadi gerhana venus atau disebut dengan okultasi Venus. Berbeda dengan gerhana matahari atau gerhana bulan, gerhana Venus ini dapat dilihat dengan mata telanjang. <br />
“menjelang matahari terbenam hari ini , kita bisa liat kejadian langka di alam semesta. Tepat diarah barat, planet Venus akan berada pada posisi sejajar dengan Bulan membentuk Gerhana Venus atau okultasi Venus”, jelas seorang anggota komunitas pecinta astronomi Jakarta disalah satu oran harian. Tapi nyatanya langit kota Bandung kurang bersahabat dan diguyur hujan sejak ba’da dzuhur sehingga fenomena yang konon akan terjadi 50 tahun lagi itu tidak dapat dinikmati oleh warga Bandung Raya.<br />
Bagi saya yang awam terhadap pengetahuan tentang astronomi, penemuan seperti ini sangat mengagumkan. Seseorang bisa menganalisis penghuni langit yang begitu banyaknya sehingga dapat membuahkan suatu ilmu pengetahuan. Dalam benak saya ketika disebutkan atau menyebutkan kata langit yang terbersit adalah bayangan matahari yang akan terlihat indah ketika sore dan pagi hari tatkala sang surya hendak terbit dan terbenam, ataupun ketika cerahnya hari dengan langit yang berwarna biru damai, lekatnya malam yang ditaburi bintang dengan ditemani bulan mejadi atap hunian bagi mereka sahabat jalanan. Namun ternyata tak sekedar itu, langit menyimpan eksotisme yang jika dikuak akan memakan waktu seumur hidup, subhanallah Maha Agungnya Allah sang pencipta jagad raya ini.<br />
Dahulu ketika masih kanak-kanak, saya sangat senang memandang luasnya hamparan langit beserta taburan bintang nya uang indah. jika senja menjelang atau sehabis shubuh selalu saya sempatkan untuk melihat langit menghadap kea rah timur atau barat sengaja untuk melihat bintang yang ada dan menghitungnya, kalau diingat sekarang ah.. begitu konyolnya setiap pagi dan sore menghadap kea rah langit hanya sekedar menghitung bintang yang menjadi teman. Tapi justru sekarang ini saat-saat seperti itu sangat dirindukan. Seakan terlupa oleh eksotisme langit yang dulu menjadi sahabat di shubuh dan senja hari. Tak terlihat sekarang kerlip bintang-bintang yang dahulu sangat mudah ditemukan, yang ada sekarang adalah sorot warna-warni lampu jalanan kota.<br />
Sempat tertarik juga untuk mempelajari lebih dalam tentang misteri yang tersimpan dilangit, meskipun hanya bermodal rasa suka saja memandangi keindahannya . karena Disitu (langit), tidak hanya keindahan yang ditawarkan namun ilmu yang menjanjikan pun ada disana. Sejak zaman sahabat Rasul ilmu ini sudah mulai dipelajari dan dikenal dengan ilmu Falaq. Berarti telah terbukti bahwa ilmu falaq atau yang sekarang disebut dengan astronomi sejak zaman dahulu, dan jika para filsuf berbicara dapat dikatakan dengan essensialisme, yaitu sesuatu yang telah ada sejak zaman dahulu dan masih diperahankan hingga sekarang karena telah teruji dari zaman ke zaman. <br />
Di Indonesia, mungkin pengetahaun tentang astronomi belum semaju di Negara lain. Namun warga Indonesia sendiri telah menunjukan apresiasinya terhadap bidang astronomi dengan adanya komunitas-komunitas pecinta astronomi yang anggotanya berasal dari semua kalangan usia. Itu berarti tekad yang menjadi modal untuk lebih maju dalam bidang astronomi sudah ada, tinggal dikembangkan lagi dengan ditunjang fasilitas dan yang lainnya, insya allah untuk di masa mendatang Indonesia siap untuk bersaing dalam ilmu pengetahuan.<br />
Semoga akses ilmu astronomi di Indonesia khususnya dapat lebih mudah lagi untuk di dapat, mengingat kehidupan manusia tak lepas dari fenomena-fenomena yang datangnya dari langit, sehingga tidak terjadi kejanggalan dan kesalahan persepsi terhadap fenomena alam yang terjadi.<br />
Inilah nikmat Allah yang di anugerahkan kepada kita sebagai manusia. Tentunya sebagai manusia yang telah dikarunia akal fikiran oleh sangPencipta kita akan merasa tertantang untuk lebih giat belajar menggali ilmu Nya , bukan hanya yang ada dilangit tapi seluruh jagad raya ini. Gejala alam yang ada adalah isyarat bagi kita untuk lebih bersyukur dengan nikmatNya dan lebih bijak lagi terhadap semua ciptaanNya terutama ala ini yang Alloh titipkan kepada kita.<br />
Nikmat Tuhanmu yang manakan yang kan kau dustakan…Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-88687683948266951582010-05-07T02:17:00.000-07:002010-06-01T02:45:15.793-07:00Especially for My Beloved SistersFarah Ardyani<br />
At Yogyakarta<br />
<br />
Seperti menemukan mata air di tengah gunung sahara, <br />
kedatanganmu menjawab rinduku pada kampong halaman dimana dulu kita bersatu menuntut ilmu<br />
bahagiaku saat itu sungguh tak terbayarkan oleh apapun, <br />
lelah menghadapi cacian berbagai orang, dahaga yang sejak pagi kutahan, bayangan ujian dan tugas menumpuk di hari esok langsung tergantikan sosok lembut parasmu..<br />
bagai salju turun dikepalaku melihat senyum manismu..<br />
ternyata fisikmu tak banyak berubah,<br />
tapi raga yang kupeluk sekarang bukan mba Farah yang dulu..<br />
aku perlu berguru padamu… <br />
sungguh kau tak berubah…<br />
tutur katamu..<br />
senyum manismu yang khas..<br />
seakan membawaku pada masa lalu<br />
mengenang indah kebersamaan di kedai bakso…<br />
kini aku punya saudara baru,<br />
Mba Wahyu, yup mba Ayu..<br />
Dia tak berbeda denganmu<br />
Caranya berbicara membawaku pada wajah sahabatku…<br />
Kecewa awalnya,<br />
Tak dapat ku jumpai kawan yang lain,<br />
Tapi sekarang tergantikan sosok lembutmu<br />
Meski aku harus memandang wajah teduhmu dari jauh<br />
Aku sungguh bahagia saat itu<br />
3 hari bagiku belum puas menumpahkan rinduku padamu<br />
Ditengah lelahku, harus kudengar “aku pulang dulu”<br />
Sedih, <br />
tapi aku tak boleh egois<br />
serasa ingin menumpahkan tangisku,<br />
kuteriakkan kesalku,<br />
belum sempat aku manjakkan kau dikampung baruku<br />
belum sampai kau mengenal ini kampong baru adikmu<br />
huft, entah kapan kau berkunjung lagi<br />
dan akupun harus merelakan peluk terahirmu itu,<br />
dibawah poster senyum DPP IMM..Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-78190366936067346952010-05-07T02:14:00.001-07:002010-05-07T02:14:57.649-07:00Mengenang UM UPI 2009Sempet heran juga , bukan akhir pekan tapi jalan Setiabudhi, Panorama sampai terminal Ledeng macet total. Tak jauh dari gerbang UPI tertulis spanduk yang intinya permohonan maaf atas macetnya jalan karena lagi ada UM UPI. <br />
Melihat wajah lelah penuh harap mereka jadi teringat cerita Ujian Masuk ku yang penuh cerita. Mungkin wajah-wajah lelah mereka adalah gambaran wajahku satu tahun yang lalu. Mendekap papan ujian di dada. <br />
Aku yakin, ketika mereka pertamakali menginjakkan kakinya digerbang UPI dalam hati mereka berdoa “ Ya Alloh, semoga aku diterima di UPI”. Wajahnya ceria, penuh canda dan tawa dengan kawan-kawan mereka, sama seperti orang-orang kebanyakan waktu itu.<br />
Namun beda banget ama ii dulu pas mau UM UPI. Berangkat ke Bandung aja penuh dengan perjuangan. <br />
Pertama, waktu mau pendaftaran UM.<br />
Ketika itu di Madrasah sedang ujian praktek, ii juga ga dapet ijin buat ke Bandung untuk sekadar tanda tangan di formulir pendaftaran ii. Lobi sana lobi sini, tetap saja tak dibolehkan. Yah.. karena mungkin Madrasah ii tidak dimasuki surat Penerimaan Mahasiswa baru dari UPI. Ii berjuang lobi sana – sini sendiri, bolak-balik minta surat ini surat itu dengan sedikit bantuan dari Pak Imam HP wali kelas ii. Sedih rasanya, tapi untung teman-teman ii mendukung, memberi support, meskipun ada sebagian yang terlihat sirik dan membuat ii bener-bener down saat itu. Izin meninggalkan ujian praktek untuk ke Bandung pun tetap tak ii dapat dari guru Kesiswaan. “ Tolonglah Pak, sehari saja ii izin gak ikut Ujian. Ii mau ke bandung, harus registrasi UM PT dan ii harus hadir disitu” . Kesiswaan: “ ini tu saatnya konsentrasi untuk ujian. Bukan waktunya belanja, main-main ke Bandung!”. Ya Alloh sedihnya, dibilang mau blanja-blanja ke Bandung. Padahal ii dateng ke bliau tidak dengan tangan kosong. Tapi dengan seabreeeeeeg persyaratan ii bawa dan ii tunjukan ke bliau. Tapi bliau tetep saja pada pendiriannya dengan sedikit menggunakan bahasa yang kasar, dan itu di depan temen-temen. Spontan airmata mengalir, semua teman-teman mendekat mencoba menghibur,,. Dan ahirnya ii yang harus mengalah, Sabtu malam seusai pembagian kartu ujian ii berangkat ke Bandung. Dengan mengantongi restu dari keluarga, hujan gerimis pun diterjang. Lama sendiri termenung diterminal menunggu bis datang sambil kembali instropeksi kejadian siang tadi. Seterpurukkah hidup di Madrasahku tercinta ini? Padahal dahulu aku sangat membanggakan Madrasahku dengan seribu kekurangannya, tak pernah sekalipun ku buat onar semasa bersekolah, dan bliau pun masuk kedalam daftar guru di Madrasah yang sangat ku segani ,tapi kenapa ketika aku ingin meniti jalan menuju cita-citaku harus dipersulit? Tidak seperti kawanku yang lain?. Kecewa.. bener-bener kecewa.. Tak lama kemudian bis datang, hanya beberapa penumpang saja yang kesemuanya guru SMA yang hendak mengikuti pelatihan di ITB. Dalam heningnya malam kembali ku coba instropeksi diri, airmata kembali menetes sesak didada semakin menjadi. Ternyata di bus yang sama ada guru BK yang sedang melanjutkan S2 nya di UIN SGD, seusai istirahat di rumah makan kita berdua banyak ngobrol. Tema obrolan kita tak jauh dari penerimaan mahasiswa baru. Tak terasa sudah sampai Tasik, ahirnya bliau kembali ke tempat duduknya dan melanjutkan istirahat. Dari obrolan yang tergolong singkat itu, kucoba simpulkan sendiri apa yang terjadi dengan madrasah tercintaku ini. Penuh dengan dinamika, problematika entah itu guru maupun siswanya. Perlahan ii coba trima itu, tapi hati masih tersakiti… . Pukul 02.30 bapak jemput ii diterminal Cicaheum, sampai dirumah ii langsung tidur, zzzz….. . jam 9 pagi ii ma bapak berangkat ke UPI buat nyerahin berkas-berkas dan subhanallah jam 11 siang ribuan calon peserta UM sudah berkumpul di depan BAK. Serasa lagi audisi Indonesian Idol, wajar karena ini hari terahir. Karena berkas-berkas pendaftaran ii sudah dilengkapi sejak dirumah jadi di BAK tinggal menyerahkan saja, jadi jauh-jauh dateng dari Banjarnegara ke Bandung hanya sekedar tanda tangan dan cap 3 jari buat kartu testing… huft…<br />
Jam 1 ii langsung pulang, pas mau keluar gerbang UPI sontak air mata mengalir..<br />
Sederet bus pariwisata dengan plat no beragam ada di situ. Dan itu tanda apresiasi pihak sekolah terhadap semangat siswa-siswinya untuk mengejar cita-cita mereka. Dari plat N, L , W, S, Z, K, H, AD , AB, BG pun ada. Yang bikin miris mana plat R? sudahlah…<br />
Sampai dirumah ii langsung istirahat, karena sore nanti ii harus kembali lagi ke Banjarnegara.<br />
Dalam perjalanan pulang ke BAnjarnegara, seuntai doa ku lantunkan dalam hati sesekali sambil mempersiapkan materi ujian Berharap Ujian esok hari dapat ku selesaikan,<br />
Sampai di rumah pukul 4.00, persiapan sholat Subuh dan istirahat sebentar,<br />
Sesampai di MAdrasah..<br />
Kecewa yang ku dapat…<br />
Kenapa?<br />
Ternyata sebagian dari teman sekelas tidak hadir, dengan dalih sedang verifikasi ke PTN di Jogja tapi mereka sedang jalan-jalan…<br />
Apa-apaan ini!!!<br />
Ini kesaksian langsung dari temen sekelasku yang juga kemaren ikut verifikasi ke Jogja,<br />
“Kita sebenernya udah beres dari kemarin soalnya di kolektifkan,”<br />
Ii : “ trus kenapa mereka belum pada pulang?”<br />
R*** : “ sebagian dari mereka hari ini jalan-jalan ke MAlioboro..”<br />
Astaghfirullah…<br />
Ya Alloh semoga Kau ampuni dosaku, ii bela-belain hujan-hujanan, naik bus malem, engga istirahat, rela hanya 5 jam bertemu dengan orang tua, rela tak belajar demi menepati janji ma Kesiswaan apapun yang terjadi akan ikut ujian, eee.. malah yang lain diberi kebebasan untuk menikmati jalan-jalan…<br />
Semoga Alloh mengampuni dosa hambaNya yang lalai, dan semoga kami bukan termasuk umatMu yang dzalim..<br />
Kedua, Ujian MAsuk Tiba…<br />
Kejadian serupa kembali terjadi, karena waktu UM UPI bertepatan dengan waktu uian Madrasah. Dan itu artinya harus kembali berdebat dengan Kesiswaan. Tapi untuk depat kali ini simpatiku pada beliau sudah sedikit luntur. Tak berbelit-belit panjang lebar, sengaja ku tutup telinga dan hati agar tidak mendengar ucapannya yang justru akan membuat semanagt menjadi down.<br />
Pagi-pagi ii sampai dibandung sendirian, seperti ketika waktu verifikasi. Namun ini harus menunggu lama di terminal untuk dijemput. Melihat sekeliling, masih sepi. Ternyata begini suasana pagi kota Bandung. Dalam perjalana pulang kerumah juga kembali ku temui wajah kota Bandung yang tak kutemui di siang hari. Berderet waria menjajakan dirinya disepanjang jalan Soekarno Hatta deket Metro Margahayu, cantik-cantik juga mereka…<br />
Kali ini ada sedikit persiapan untuk UM, ada waktu sehari untuk istirahat dan sedikit mencoba mengerjakan soal-soal SPMB tahun lalu, ya walaupun ini UM dan soalnya jelas berbeda tapi apa salahnya belajar…<br />
Keesokkan harinya pada hari Sabtu, UM dimulai,<br />
Dari rumah pukul 07.30 tanpa sarapan karena pukul08.30 UM dimulai.<br />
Pukul 07.00 jalanan Setiabudhi ddeket UNPAS sudah dipadati calon peserta UM, jalanan macet total tak dapat bergerak. Dan bapak mengambil jalan pintas lewat Cipaku, karena waktu tinggal 15 menit lagi tapi masih saja sulit untuk masuk ke area kampus.<br />
Ada waktu 5 menit lagi untuk sampai ke 07.30, dan ini kami gunakan untuk mencari ruangan dan tempat duduk, yup.. ii tes di fakultas IPS lama…<br />
Sebelum pukul 07.30 tepat, peserta dilarang memasuki ruangan test. Jafi ii duduk di depan ruangan test sendirian, karenabapak entah kemana. Kupandangi sekeliling, semua calon pesrta test ditemani oleh orang tua, guru mereka. Kalaupun tidak, mereka bergerombol dengan teman-teman satu sekolah mereka, tapi aku… hanya menunduk sendiri di ujung ruang tunggu yang tanpa kursi itu. Mungkin sekilas Nampak seperti anak kecil yang sedang menunggu orang tuanya. <br />
07.30 tiba…<br />
Semua peserta masuk…<br />
Peraturan dibacakan, soal dibagikan…<br />
Kupandangi orang-orangs sekitar…<br />
Mereka tampak optimis, meskipun aku tahu mereka sangat gugup. Tak sedikit dandanan mereka yang lebai.. kalo kata aku, menor, bukan cantik malah nora yang ada, keliatan kalo mereka dari kampong, sama seperti ii<br />
Bedanya harapan mereka untuk dapat diterima di UPI sangat besar, kalau ii ikut UM hanya sebagai formalitas saja, asal orang tua senang…<br />
Ii duduk di bangku paling depan kursi paling ujung deket pengawas, dan ternyata Noviana yang sekarang menjadi teman satu kelas ii ada di situ juga, yaaa mana ii tau waktu itu,<br />
Teman yang duduk di sebelah ii orang Cianjur, mau ngambil akuntansi katanya. Yah dia agak sedikit membantu, karena UM ii hanya bermodalkan 1 pensil dan penghapus saja. Jadi bolak-balik ii minjem penyerut ke dia, nuhun ya A’..<br />
Tepat pukul 12 kita break,<br />
“ bapak ii laper..”<br />
“ nih sana jajan, itu kantinnya..”<br />
Ii jalan sendiri ke kantin sedang bapak asik ngobrol ama temannya. Sehabis makan, langsung sholat ke Al Furqon.<br />
Pertama kali menginjakkan kaki ke Al Furqon hanya kata Subhannallah yang di ucap, begitu megah masjid di kampus UPI, meskipun harus bingung mencari tempat wudhu..<br />
13.00…<br />
Ujian kembali dimulai dan berakhir pukul 15.00<br />
Dijalan kehujanan, dan hujannnya benar-benar lebat. <br />
Dalam hati terbersit doa, sungguh perjuanganku untuk dapat mengikuti UM sanagat berat kurasa. Harus melewati berbagai coba, tangis pun sering tak tertahan, Ya Alloh semoga Engkau mudahkan jalanku<br />
Sorenya, harus kembali berkemas untuk pulang ke Banjarnegara. Seuntai amanah, tugas dan ujian telah menanti esok..<br />
Semoga Alloh senantiasa memudahkan jalan ku, melapangkan dadaku, dan memberiku kekuatan yang lebih untuk menghadapi semua coba ini..<br />
Budi, Mufti, Windy : “ Mba ii kapan pulang? Ini yang Al Ma’tsur sudah ditanggapi belumm? PEMDA ,surat belum masuk mba.. , kita udah dapet dana dari PAN..”<br />
Iya kawan-kawan, sore ini ii pulang. Dan esok kita dapat kembali melanjutkan perjuangan mensukseskan Musyda…Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-61078728642617974922010-05-01T02:24:00.001-07:002010-05-01T02:24:37.320-07:00Especially for SYABIHatiku menunggu sejak pandangan matamu pagi itu<br />
Jiwaku melayamg bagai kapas tertiup sang bayu,<br />
Lepas tanpa batas….<br />
<br />
Dalam malam aku selalu berharap<br />
Kelak engkau akan datang membawa setangkai mawar untukku<br />
Bebaskan tawanan yang tergadai,<br />
Dengan seuntai kata dan mahar<br />
Kau bawa diriku menuju duniamu dalam bahagia<br />
Merajut kasih,menanti asa dilalui bersama<br />
Indahnya dunia,<br />
Manisnya cinta, dan<br />
Getirnya kehidupan dikecap bersama<br />
Berdua meniti jalan ,<br />
Menuju syurga......Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-3963994185467614852010-05-01T02:09:00.000-07:002010-05-01T02:26:07.069-07:00Pudarnya Pesone The GlassesKau begitu sempurna pada awalnya<br />
Bagai gelas Kristal yang anggun dengan pancaran kilaumu<br />
Memikat siapa saja yang memandangmu<br />
Tuturmu tajam, tatapanmu bagai panah yang lepas dari busurnya,<br />
Siap menusuk siapapun yang memandangmu<br />
Hingga akupun merasa tak pantas untuk dapat bersanding denganmu,<br />
Karena aku adalah gelas kaca yang retak<br />
Pesonamu begitu kuat hingga aku harus merelakan tubuhku semakin retak <br />
Membayangkan wajahmu sungguh suatu bahagia bagiku<br />
Dan, mulai kusimpan senyummu dalam hatiku<br />
Seiring berjalannya waktu kita semakin sering bersama<br />
Tapi hatiku mulai tersayat<br />
Ketika ternyata kau tak hanya padaku saja membagi kasih palsumu itu<br />
Tapi aku tetap menyimpan senyummu itu<br />
Ku bingkai dalam album hatiku<br />
Tapi kurasa-rasa hatiku semakin sakit pula menyimpan senyummu<br />
Pesonamu mulai memudar ketika ku melihat kau mengepulkan asap racun<br />
Engkau juga bukan pria yang setia pada satu wanita<br />
Dibalik ke-arifanmu ternyata panah mu semakin menusuk-nusuk siapa yang dekat denganmu<br />
Sungguh kusayangkan itu<br />
Hingga ahirnya pesonamu memudar dalam hatiku<br />
Dan kini kembali terisi dengan satu nama<br />
Karena aku setia pada satu cinta (290410)Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-28211728474159470442010-04-18T02:38:00.000-07:002010-04-18T02:38:24.559-07:00Santri Biadab atau Santri Luar Biasa, .. silakan tentukan pilihan andaPagi ini tak ada firasat apapun,<br />
Dari rumah biasa aja, <br />
Telat ampe kampus ?<br />
Engga donk…<br />
Lalu?<br />
Hari ini UTS terkonyol dalam hidupku<br />
Hahahaaa….<br />
Gimana engga, coba deh bayangin sejenak ( yo ayo… kita berimajinasi…}<br />
UTS diawasi banyak orang tapi nyontek dengan leluasa dari no 1-5,<br />
Eh… engga ding, ii Cuma nyontek no 1-4 aja, soalnya no 5 paling gampang<br />
Sekedar berbagi cerita aja, buat kenangan masa yang akan datang<br />
Critanya kita lagi UTS susulan mata kuliah anatomi otak, kita ada 4 orang. 2 angkatan 2007, 1 angkatan 2005 ( dia low vision) , trus ii.<br />
Awalnya ii udah yakin banget ama usaha blajar tadi pagi, plus sedikit bocoran soal dari si alya<br />
Eh…., taunya sama si bapa’ soalnya diganti dong….<br />
Aduh mampus ni…..!!!!<br />
Tapi tenang ii.., percaya ama kemampuan diri sendiri and its Ok<br />
Kita ujian di Lab, ada 1 penjaga Lab, trus 2 asdos ( cewe n cowo) mantan mahasaiswa S1 yang katanya sekarang calon dosen,<br />
Lembar jawaban dibagi…<br />
Ati masih nyantai…<br />
Si bapa dateng, trus ngasih soal…<br />
Dan…<br />
Mampus itupun terjadi,,,,<br />
Dari 5 soal, ii Cuma tau 2 soal aja…<br />
Huft…. Ampuuuuuuuuuuuuuuuuuun!!!!!!!!!!!!!<br />
Si cewe yang asdos itu nge-readerin temen yang low vision tadi<br />
Anehnya si teteh yang ngereaderin gak nanya jawaban2nya ama si teteh yang direaderin( ngerti kagak maksudnya?) tapi dia nanyain jawabannya ama ii, tambah bingung donkz!!!!!!!!!!<br />
Parahnya lagi dia maksa ii buat nyontek!<br />
Engga banget deh…<br />
Takut…<br />
Merasa bersalah…<br />
Tapi kepepet…<br />
Yawdahlah gapapa, sesekali ini<br />
Moga di ampuni ama Allah, da ini teh darurat(sunda mode on..)<br />
Ahirnya semua soal beres juga dengan hasil contekan ii, dan semua jawaban menyebar<br />
Konyolnya…<br />
Kita nyontek nyantai aja, padahal disitu banyak banget orang<br />
Ada pengawas lab. , dosen tamu trus yang lainnya…<br />
Astaghfirullah….<br />
Beres ngerjain UTS langsung ke mushola<br />
e…. yang di cari ketemu juga, dan kayanya kita klop banget<br />
di mushola udah bertengger dengan santainya rani, syifa, nisa dan alya ( baru nyampe kampus)<br />
tau lah… kalo udah ngumpul ma mereka bawaannya becanda terus…<br />
ngomongin cepuk, ngomongin jerawat, ngomongin kontes annisa UPI, ah… pokonya ge je be ge te<br />
pas ii ma syifa keluar dari mushola mau wudhu ketemu si abdul…<br />
ahirnya ii interview masalah obat jerawat…<br />
parahnya jawaban dia adalah…<br />
pake cangcut perawan ( ups… map lupa ga disensor…)<br />
dan yang lebih parah lagi si syifa nambahin cangcutnya si n*** ( sensor)<br />
langsung deh ketawa kaku ditempat<br />
hahahahaaa<br />
trus ada sebutan baru lagi diantara kita<br />
pengen tau apaan?<br />
SANTRI BIADAB!!!!<br />
Asli parah!!!<br />
Pencetusnya si nisa<br />
Asalmulanya, si syifa maksa alya sholat padahal dia lagi dapet ( Cuma becanda )<br />
Syifa : “ eh Alya sholat yuk…”<br />
Alya : “ engga..”<br />
Syifa : “ eh kamu.. gaul ma santri ga sholat…!!!!”<br />
Alya : [kesel], ya udah ayuk kita ke kamar mandi ntar aku tunjukin<br />
Ii,syifa, nisa: hahahaaaaaa<br />
Nisa : “ DASAR SANTRI BIADAB “<br />
All: hahahahahahhaaaaa…Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-81444095363213013552010-04-13T21:51:00.001-07:002010-04-13T22:10:43.666-07:00biografi tokoh Islam: Ibnu SinaIbn Sina<br />
Ibnu Sina merupakan doktor Islam yang terulung. Sumbangannya dalam bidang<br />
perubatan bukan sahaja diperakui oleh dunia Islam tetapi juga oleh para sarjana Barat.<br />
Nama sebenar Ibnu Sina ialah Abu Ali al-Hussian Ibnu Abdullah. Tetapi di Barat,<br />
beliau lebih dikenali sebagai Avicenna.<br />
Ibnu Sina dilahirkan pada tahun 370 Hijrah bersamaan dengan 980 Masihi. Pengajian<br />
peringkat awalnya bermula di Bukhara dalam bidang bahasa dan sastera. Selain itu,<br />
beliau turut mempelajari ilmu-ilmu lain seperti geometri, logik, matematik, sains,<br />
fiqh, dan perubatan.<br />
Walaupun Ibnu Sina menguasai pelbagai ilmu pengetahuan termasuk falsafah tetapi<br />
beliau lebih menonjol dalam bidang perubatan sama ada sebagai seorang doktor<br />
ataupun mahaguru ilmu tersebut.<br />
Ibnu Sina mula menjadi terkenal selepas berjaya menyembuhkan penyakit Putera Nub<br />
Ibn Nas al-Samani yang gagal diubati oleh doktor yang lain. Kehebatan dan<br />
kepakaran dalam bidang perubatan tiada tolok bandingnya sehingga beliau diberikan<br />
gelaran al-Syeikh al-Rais (Mahaguru Pertama).<br />
Kemasyhurannya melangkaui wilayah dan negara Islam. Bukunya Al Qanun fil Tabib<br />
telah diterbitkan diRom pada tahun 1593 sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa<br />
Inggeris dengan judul Precepts of Medicine. Dalam jangka masa tidak sampai 100<br />
tahun, buku itu telah dicetak ke dalam 15 buah bahasa. Pada abad ke-17, buku<br />
tersebut telah dijadikan sebagai bahan rujukan asas diuniversiti-universiti Itali dan<br />
Perancis. Malahan sehingga abad ke-19, bukunya masih diulang cetak dan digunakan<br />
oleh para pelajar perubatan.<br />
Ibnu Sina juga telah menghasilkan sebuah buku yang diberi judul Remedies for The<br />
Heart yang mengandungi sajak-sajak perubatan. Dalam buku itu, beliau telah<br />
menceritakan dan menghuraikan 760 jenis penyakit bersama dengan cara untuk<br />
mengubatinya. Hasil tulisan Ibnu Sina sebenarnya tidak terbatas kepada ilmu<br />
perubatan sahaja. Tetapi turut merangkumi bidang dan ilmu lain seperti metafizik,<br />
muzik, astronomi, philologi (ilmu bahasa), syair, prosa, dan agama.<br />
Penguasaannya dalam pelbagai bidang ilmu itu telah menjadikannya seorang tokoh<br />
sarjana yang serba boleh. Beliau tidak sekadar menguasainya tetapi berjaya mencapai<br />
tahap zenith iaitu puncak kecemerlangan tertinggi dalam bidang yang diceburinya.<br />
Di samping menjadi zenith dalam bidang perubatan, Ibnu Sina juga menduduki<br />
ranking yang tinggi dalam bidang ilmu logik sehingga digelar guru ketiga. Dalam<br />
bidang penulisan, Ibnu Sina telah menghasilkan ratusan karya termasuk kumpulan<br />
risalah yang mengandungi hasil sastera kreatif.<br />
Perkara yang lebih menakjubkan pada Ibnu Sina ialah beliau juga merupakan seorang<br />
ahli falsafah yang terkenal. Beliau pernah menulis sebuah buku berjudul al-Najah<br />
yang membicarakan persoalan falsafah. Pemikiran falsafah Ibnu Sina banyak<br />
dipengaruhi oleh aliran falsafah al-Farabi yang telah menghidupkan pemikiran<br />
Aristotle. Oleh sebab itu, pandangan perubatan Ibnu Sina turut dipengaruhi oleh asas<br />
dan teori perubatan Yunani khususnya Hippocrates.<br />
Perubatan Yunani berasaskan teori empat unsur yang dinamakan humours iaitu darah,<br />
lendir (phlegm), hempedu kuning (yellow bile), dan hempedu hitam (black bile).<br />
Menurut teori ini, kesihatan seseorang mempunyai hubungan dengan campuran<br />
keempat-empat unsur tersebut. Keempat-empat unsur itu harus berada pada kadar<br />
yang seimbang dan apabila keseimbangan ini diganggu maka seseorang akan<br />
mendapat penyakit.<br />
Setiap individu dikatakan mempunyai formula keseimbangan yang berlainan.<br />
Meskipun teori itu didapati tidak tepat tetapi telah meletakkan satu landasan kukuh<br />
kepada dunia perubatan untuk mengenal pasti punca penyakit yang menjangkiti<br />
manusia. Ibnu Sina telah menapis teori-teori kosmogoni Yunani ini dan<br />
mengislamkannya.<br />
Ibnu Sina percaya bahawa setiap tubuh manusia terdiri daripada empat unsur iaitu<br />
tanah, air, api, dan angin. Keempat-empat unsur ini memberikan sifat lembap, sejuk,<br />
panas, dan kering serta sentiasa bergantung kepada unsur lain yang terdapat dalam<br />
alam ini. Ibnu Sina percaya bahawa wujud ketahanan semula jadi dalam tubuh<br />
manusia untuk melawan penyakit. Jadi, selain keseimbangan unsur-unsur yang<br />
dinyatakan itu, manusia juga memerlukan ketahanan yang kuat dalam tubuh bagi<br />
mengekalkan kesihatan dan proses penyembuhan.<br />
Pengaruh pemikiran Yunani bukan sahaja dapat dilihat dalam pandangan Ibnu Sina<br />
mengenai kesihatan dan perubatan, tetapi juga bidang falsafah. Ibnu Sina berpendapat<br />
bahawa matematik boleh digunakan untuk mengenal Tuhan. Pandangan seumpama itu<br />
pernah dikemukakan oleh ahli falsafah Yunani seperti Pythagoras untuk<br />
menghuraikan mengenai sesuatu kejadian. Bagi Pythagoras, sesuatu barangan<br />
mempunyai angka-angka dan angka itu berkuasa di alam ini. Berdasarkan pandangan<br />
itu, maka Imam al-Ghazali telah menyifatkan fahaman Ibnu Sina sebagai sesat dan<br />
lebih merosakkan daripada kepercayaan Yahudi dan Nasrani.<br />
Sebenarnya, Ibnu Sina tidak pernah menolak kekuasaan Tuhan. Dalam buku An-<br />
Najah, Ibnu Sina telah menyatakan bahawa pencipta yang dinamakan sebagai "Wajib<br />
al-Wujud" ialah satu. Dia tidak berbentuk dan tidak boleh dibahagikan dengan apaapa<br />
cara sekalipun. Menurut Ibnu Sina, segala yang wujud (mumkin al-wujud) terbit<br />
daripada "Wajib al-Wujud" yang tidak ada permulaan.<br />
Tetapi tidaklah wajib segala yang wujud itu datang daripada Wajib al-Wujud sebab<br />
Dia berkehendak bukan mengikut kehendak. Walau bagaimanapun, tidak menjadi<br />
halangan bagi Wajib al-Wujud untuk melimpahkan atau menerbitkan segala yang<br />
wujud sebab kesempurnaan dan ketinggian-Nya.<br />
Pemikiran falsafah dan konsep ketuhanannya telah ditulis oleh Ibnu Sina dalam bab<br />
"Himah Ilahiyyah" dalam fasal "Tentang adanya susunan akal dan nufus langit dan<br />
jirim atasan.<br />
Pemikiran Ibnu Sina ini telah rnencetuskan kontroversi dan telah disifatkan sebagai<br />
satu percubaan untuk membahaskan zat Allah. Al-Ghazali telah menulis sebuah buku<br />
yang berjudul Tahafat al'Falasifah (Tidak Ada Kesinambungan Dalam Pemikiran Ahli<br />
Falsafah) untuk membahaskan pemikiran Ibnu Sina dan al-Farabi.<br />
Antara percanggahan yang diutarakan oleh al-Ghazali ialah penyangkalan terhadap<br />
kepercayaan dalam keabadian planet bumi, penyangkalan terhadap penafian Ibnu<br />
Sina dan al-Farabi mengenai pembangkitan jasad manusia dengan perasaan<br />
kebahagiaan dan kesengsaraan di syurga atau neraka.<br />
Walau apa pun pandangan yang dikemukakan, sumbangan Ibnu Sina dalam<br />
perkembangan falsafah Islam tidak mungkin dapat dinafikan. Bahkan beliau boleh<br />
dianggap sebagai orang yang bertanggungjawab menyusun ilmu falsafah dan sains<br />
dalam Islam. Sesungguhnya, Ibnu Sina tidak sahaja unggul dalam bidang perubatan<br />
tetapi kehebatan dalam bidang falsafah mengatasi gurunya sendiri iaitu al-FarabiSrii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-7243186018207870172010-03-14T20:18:00.000-07:002010-03-14T20:18:23.355-07:00di pinggir pantai ayah...Hari itu adalah hari minggu<br />
Tak seperti biasanya semua Oppositers berkumpul di depan Ma’had<br />
Berpakaian santai<br />
Sebagian mengenakan kacamata riben<br />
Yup Karena… hari itu kita akan goes to Ayah Beach…<br />
Perjalanan begitu menyenangkan…<br />
Melewati jalan lurus di tengah ladang padi,<br />
Menikung ditengah rimba,<br />
Menanjak diantara liku sungai dan bukit bebatuan<br />
Sungguh indah alam Banjarnegaraku<br />
Terik matahari…<br />
Galaknya sang ombak pantai …<br />
menyambut kami…<br />
Ceria kami saat itu tak dapat tergantikan oleh intan permata<br />
Meskipun dalam balutan kaeceriaan ada dendam…<br />
Luka yang dalam…<br />
Tragedy yang mengancam…<br />
Disisi lain benih cinta juga bersemi bersama tiupan mesra sang bayu…<br />
Dibawah naungan tenda biru cinta itu semakin kuat sederas hujan mengguyur…<br />
Ah …. indahnya saat itu<br />
Tak ingin aku menghapusnya dari file hidupku<br />
Akan ku tambahkan kenangan itu dalam folder termanis dalam perjalanan panjangku<br />
Akan ku tamabatkan setiaku padamu<br />
Di pinggir pantai Ayah…Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-9015554312003659432010-01-24T09:12:00.001-08:002010-01-24T09:12:32.122-08:00Jum'at PertamaHari itu merupakan Jum’at pertama setelah resmi menjadi mahasiswa UPI,<br />
Ii berangkat dari Ciater [ Subang ], Karena berangkat dari sana itu lebih menyenangkan,<br />
Pagi2 dingin, sejuk, suasana hati tentram, no macet walaupun pada teorinya dari subang itu lebih jauh, uda gitu kita disuguhi dengan panorama alam yang subhanallah tak terbayar jika berangkat dari dayeuhkolot, kebun the, pohon pinus, ah masih banyak lagi pokonya, <br />
Tapi ii ga akan ngejelasin panjang lebar disini<br />
<br />
<br />
Nah pas uda deket terminal Ledeng [ lg di parongpong, lembang] ii liat jam, <br />
Emm jam 7 kurang 5 menit, nyantai pasti keburu deh, dari kemaren disen juga telat terus masuknya.<br />
<br />
<br />
@ Terminal Ledeng<br />
<br />
HP bunyi, ada pesen<br />
<br />
Indri PLB : “ ii dmn? Cpt uda ada dosen”<br />
<br />
Ii : terkejut! Lari…., bls sms “ iya, ii uda di Ledeng, lagi jalan ke FIP”<br />
<br />
Ugh, lumayan juga nih kalo musti lari Ledeng-FIP,<br />
<br />
@ FIP lantai 1<br />
<br />
Ii : liat jam, 07.10<br />
<br />
Jalan aja ah,<br />
Ga usah lari2, 10 menit ini. Untung tadi saur… [ lagi Ramadhan]<br />
<br />
@ lantai 2,<br />
<br />
Indri PLB: “dmn I?”<br />
<br />
Ii: panik, ga dibales,, lari lagi..<br />
<br />
@ lantai 3,<br />
<br />
Jalan cepet sambil nyari2 ruangan,<br />
<br />
Ketemu t’ Sari n kang Eri<br />
<br />
Kang eri : “ ehhhh ni mau ke pasar atau kuliah? Siang gini…<br />
T’sari : “ ii…..”<br />
Ii: aduwh t’sari, ii kesiangan . ruang 14 mana?<br />
T’sari: itu di ujung, sok lari atwh<br />
Ii : makasih t’, <br />
<br />
Lari…<br />
<br />
@ depan ruang 14<br />
<br />
Indri n irma : ngasih kode suruh ngambil kursi n masuk<br />
<br />
Tapi ii tetep masuk aja,<br />
Tok22…<br />
<br />
Ii: “ Assalamualaikum, maaf bapa telat..” [ pasang jurus 36: tampang memelas]<br />
<br />
Prof : “ uda ga ada kursi cepet sana ambil kursi”<br />
<br />
Ii keluar lagi dan ngambil kursi,<br />
<br />
Prof : “ kamu duduk sini, disamping saya biar ketularan pinternya”<br />
<br />
Ampuuuuuuuuuuuuuuun, harus duduk disamping ni prof?<br />
<br />
Ii: berusaha ngebuka lipetan kursi, karena gugup, panic keceplosan deh, “ aduwh iyeu kumaha?<br />
<br />
Prof : “ teuing, , , nggeus telat teu bisa mbuka …”<br />
Temen2 : ketawa, <br />
Hahahahahaha…………..<br />
<br />
Ahirnya bisa ngebuka, dan duuduuuuuk,, tah walau di depan<br />
<br />
Ii coba ja menatap temen2 dengan pd, ii juga tau mereka juga ngga merhatiin si prof itu lagi bicara,<br />
<br />
Pas ii menetap ke salah seorang temen, dia juga sambil berbisik2 <br />
Temen itu : “ aku juga telat kok, baru masuk,”[alya]<br />
<br />
Ii Cuma senyum2 aja,<br />
<br />
Pas ngeliat kearah temen lain dy juga bilang : “ aku baru masuk kaya kamu”[nisa]<br />
<br />
Uda jam 8, dan jam prof itu berahir 09.30.<br />
<br />
Tiba2, <br />
Tok22222…..<br />
<br />
<br />
Ii n si prof noleh bareng, n terkejut<br />
<br />
Masya Alloh, masi ada yang telat!!!!<br />
<br />
Ahirnya dia dijajarkan di samping ii,<br />
<br />
09.30…<br />
<br />
Beres juga….<br />
<br />
Ugh…<br />
Dari awal masuk sampe kelar ni jam Cuma ngebahas aja tentang arti namanya dan suruh ngucapin 1-1 kata WORLD dengan benar!<br />
<br />
<br />
Ampun…<br />
<br />
Dia juga ngejelasin kalo masuk itu sebelum jam 7 dan harus berpenampilan selayaknya guru,,,<br />
<br />
<br />
***********************************************************************<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Ternyata kelas si prof itu menjadi jalan buat kita berempat ketemu. Dan jadi geng?<br />
<br />
<br />
Setelah kita berempat akrab,<br />
Alya, Nisa, ii ma syifa. Kita coba flashback pas awal kita masuk,<br />
Nah critanya kita lagi inget2 kejadian pas jum’at pagi itu<br />
<br />
Diantara kita berempat ternyata telat semua,<br />
Dan yang paling awal dating diantara kita adalah duo PPm [nisa ma Syifa], ada crita konyolnya loh<br />
Gini,<br />
Pas mereka berdua masuk, ditanya deh sama prof<br />
<br />
<br />
Prof: “ eee, neng mau kmn?”<br />
<br />
Yang jawab waktu itu c syifa : “ mau kuliah”<br />
<br />
Prof : “ kuliah apa?”<br />
<br />
Syifa : “ bhs ingg”. Dy blm tau kalo itu dosennya<br />
<br />
Prof : “ ooo b. ingg, kalo gitu kamu bisa b. ing dong? Emg siapa dosennya?”<br />
<br />
Syifa : buka jadwal di tas, “ prof Bandi delphie “<br />
<br />
Temen2 pada ketawa, gmn engga orang dosennya aja uda ada di depan<br />
Baru si syifa ma anisa duduk, dating deh si alya ,<br />
<br />
Alya : “ Assalamualaikum bapa maaf telat, boleh masuk? [ ii apal banget nih muka si alya kalo lg kaya gini]<br />
<br />
Prof : ngeliatin dari atas sampai bawah<br />
<br />
Jelas aja si prof ngliatin sampe segitunya, uda ma dy telat trus pake celana jeans, kaos oblong dan ga pake kaos kaki, parah<br />
Prof : rumah kamu dimana?<br />
<br />
Alya : disini pa<br />
<br />
Prof : iya disininya dmn?<br />
<br />
Alya : di UPI pa, bandung. Bandungnya jawabarat. Indonesia<br />
<br />
Hahahahaha konyol, bener2 konyol.<br />
<br />
Trus ada anak cowo yang nyeletuk,<br />
“ Alya ..! can saur nyak? Teu konek giti<br />
hahahaaaa<br />
<br />
Sumpah konyol banget, kita kalo lagi gobrol masalah ini bisa keketawaan sampe kaku gitu astaghfirullah Alyaaaaaaaaaaaaaaaaaa,<br />
Nah habis alya masuk, dan dia baru duduk datenglah ii, tadi uda kan critanya diatas,<br />
Hehehe<br />
<br />
<br />
Habis ii beni,<br />
<br />
Nah urutan telat pagi itu ahirnya berlanjut hingga ahir semester 1<br />
<br />
<br />
Ini nih urutannya<br />
<br />
Pertama<br />
Masih tetep ma duo PPm, nisa n syifa<br />
Kedua,<br />
Naik peringkat,<br />
Ii<br />
Ketiga,<br />
Alya<br />
Keempat,<br />
Masi pada tempatnya,<br />
Beni<br />
Nah ada satu orang lagi nih masuk chart,<br />
Hahahaa<br />
Si AF <br />
<br />
Heheheeee<br />
Ga nyangka,<br />
Dari telat itu ahirnya kita malah jadi teman,<br />
<br />
<br />
Awalnya sih kita ada ber5<br />
Nisa, alya, syifa, ii ma Achy.<br />
Tp seiring berjalannya waktu si Achy uda ga gabung lagi ma kita ber4 karena sswtu hal,<br />
<br />
<br />
Huuuuh<br />
Bener… bener….Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-35411791436231449052010-01-24T08:52:00.000-08:002010-01-24T08:52:57.798-08:00Selamat Pagi Cik Gu...Dayeuhkolot bin old city bin kota lama terang benderang dengan langit biru membentang dan matahari bersinar, udara pun puaaaaaaaaaaanaaaaaaaaaas banget, sampe2 keringet dibadan kalo di kumpulin bisa buat mandi, ih,, ji jay…, hehehee.<br />
Artinya tak ada mendung, tak ada petir, apalagi banjir,hehehee. Ngomong2 banjir, kemarin si mamah ngomong gini, “ ayeuna banjir ti batur nyak? Nggeus bosen mereun ti urang wae”<br />
Hehee, ii tersenyum . tp bener jg sekarang dimana2 ada banjir, dan my city sementara aman.<br />
Kok jadi ngomongin cuaca ya?<br />
Aneh,,,<br />
<br />
<br />
Back to awal, jadi inti critanya gini nih,<br />
Waktu itu ii pulang kuliah, biasa weh naik kendaraan umum. <br />
Males banget sebenernya, panas banget musti naik angkot, ngetem, desek2an di bis dan yang paling parah lagi musti jalan dari jalan raya sampe rumah,<br />
Huft,,,, perjuangan.<br />
<br />
<br />
Nah pas lagi jalan dari jalan raya ke rumah, banyak banget anak2 seusia si Arie adeku eh tapi kayanya dia lebih gedean deh, wong make seragam SMP gitu, lagi pada nongkrong2 di pinggir lapang deket SD. Dan ii ga kenal sapa dia,<br />
pas ii lewat didepan mereka, kok tiba2 kompak banget rame2 bilang gini<br />
<br />
anak nongkrong : “ selamat siang Cik Gu…”<br />
ii : cuek bebek and ga ngerasa sapaan si upin ipin ntu ditujukan bwt ii<br />
salah satu diantara mereka : “ duh Cik Gu sombong amat sih, disapa kok diem aja,baru pilang Cik Gu?”<br />
ii : ga noleh tapi sekarang ngerasa kalo yang mereka panggil Cik Gu itu ii. Langsung aja ii liat pakaian ii, aduwh ntu anak kynya bener deh ii uda mirip kaya Cik Gu ups bu guru maksudnya,heheee<br />
<br />
huft…. <br />
Biarlah mau berkata apa mereka, lagi ABG ini kalo lg berkembang malah di cegah jadi berabe tuh,<br />
Hihihihiii…<br />
<br />
<br />
Uda aja ii lanjutin jalan lagi, panas bangeeeet soalnya ,<br />
Pengen cepet2 nyampe rumah, minum… makan…. Trus have fun deh…<br />
<br />
<br />
<br />
Nah pas ii nyampe di depan tukang gorengan, suara kaya tadi kedenger lagi tuh tapi yang ini “selamat pagi Cik Gu” persis Upin Ipin. Lebih2 yang ngucapinnya anak2 kecil yang tinggalnya deket rumah ii.<br />
Ii ga apal nama2nya, tapi ii tau persis kalo anak2 ntu tetangga ii,<br />
Yang ii tau Cuma c imut Idil aja, bocah 3 tahun yang ngomongnya belum jelas, nuaaakal banget tapi kalo ii suka malu2 gitu,, hihihiii, mainnya selalu gabung ma anak gede dan selalu jadi bahan percobaan, aduwh Idil yang malang,hiks…<br />
<br />
<br />
Yah kalo mereka sih wajar kalo sampe nyapa ii gitu, soalnya mereka sering banget kerumah minjem bola dan ii lagi nonton upin Ipin ataaw kera sakti,<br />
Hehehee<br />
Jadi wajarlah kalo mereka hapal<br />
<br />
Sampe rumah….<br />
<br />
<br />
Buka sepatu,<br />
Ganti baju, <br />
Ambil minum,<br />
Cuci muka, tangan, kaki<br />
<br />
Ambil makan….<br />
<br />
Yes masi jam 3 kurang sperempat, artinyaaa<br />
Upin ipin time….<br />
Hehehee<br />
<br />
<br />
Emang salah ya kalo nonton upin ipin?<br />
Itu kan menghibur…<br />
Lagian ga ada porno2nya kok,,<br />
Kalo nonton upin ipin serasa kembvali ke masa beberapa tahun silam pas masih di kampong<br />
Hahahahaa…<br />
Di facebook ii juga liat banyak banget yang make gambar upin ipin sebagai foto profil Fbnya,<br />
Trus di halamn juga banyak yang jadi penggemar,<br />
<br />
<br />
Yang ii sayangkan kenapa bukan di Indoneia aja setting latarnya?<br />
<br />
<br />
Kapan ya ii bisa bikin film kartun?<br />
Ugh,,, coba aja ii jadi ngambil IlKom, pasti deh ii bikin kartun yang settingnya di Banjarmangu…<br />
Hahahaha<br />
<br />
Piis ah…Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-22146131400317275282010-01-22T04:52:00.000-08:002010-01-22T04:54:02.762-08:00Say no to BAkSO...Niat awalnya sih Cuma mau printout registrasi di BNI Perintis Kemerdekaan, abis itu ke kampus an cabut pulang,<br />
Tapi ga bakal semudah itu critanya kalo jalan ma Alya, kalo ma ni anak ugh pasti ada2 aja kejadian konyol.<br />
Udah beres printout di BNI si Alya dengan dengan rayuan manisnya ahirnya berhasil meyakinkan ii untuk ga jadi ke kampus, yah… dengan motif sama2 laper ahirnya kami bergegas mencari tempat berlabuh, [tempat makan maksudnya]<br />
Tempat makan yang dituju adalah kedai bakso di jalan Jawa.<br />
Dari perintis kemerdekaan sampai jalan jawa kita jalan di bawah rintikan gerimis, dengan sesekali cekikikan<br />
<br />
<br />
Kita pesen yamin 2,<br />
<br />
<br />
<br />
Beberapa menit kemudian,<br />
Yamin dataaaang,<br />
<br />
Si Alya nicip,,<br />
Alya komentar: “ ii ga asin kuahnya”<br />
Ii : hmmmm,, tak seperti yang diharapkan<br />
<br />
Kirain basonya tu bakal se lezat baso rudal di Gerlong atow minimal yang ada di pasar Dayeuhkolot lah..<br />
Tapi ini,, ugh mending basonya mang Oday deh yang biasa mangkal di depan rumah<br />
<br />
Yang bikin jengkel,<br />
Dibalik baso nan gede itu tersimpan gajih yang ugh,,, sampai sekarang masih kerasa mualnya<br />
Ni kepala langsung pening, perut mual mata ngantuk<br />
Beeeehh …<br />
<br />
Kejadian serupa udah pernah ii alami,<br />
Waktu itu makan baso di WG,<br />
Beh,, mualnya ga ilang2 sampai beberapa hari parahnya lagi nafsu makan jadi ilang….<br />
Aduh… tersiksa…<br />
<br />
Sejak diem di Bandung, belum pernah deh ngerasain baso yang pas ma perut ii<br />
Selalu aja, bikin masalah di perut<br />
<br />
Tapi kekecewaan ma baso terobati pas main ke WG terus di ajak ma t’neni, t’sabrin dll nyobain baso di jalan padjajaran [cicendo]<br />
Dari jalan padjajarannya sendiri masih masuuuuuuuuuk lagi kedalaem, hamper deket ma kampus UNPAS<br />
Awalnya sih males nyobainnya<br />
Ya … masih trauma ama kejadian kemarin ma Alya<br />
<br />
Tapi pas liat punya t’neni, kok mie-nya begitu menggoda ya?<br />
Trus basonya juga kecil,,,<br />
<br />
<br />
Tengok kanan-kiri<br />
<br />
Banyak juga pengunjungnya,<br />
Rata2 mereka berdasi lagi…<br />
<br />
<br />
Ii: apa salahnya mencoba<br />
<br />
Pesen Yamin<br />
<br />
<br />
Dan ternyata…..<br />
<br />
Dongdeeeng….<br />
Tak seperti yang ku bayangkan, <br />
Lumayan lah,,,<br />
Emmm, enek,,<br />
Bumbunya pass<br />
Basonya juga kerasa dagingnya, yang bener2 daging tanpa gajih<br />
Dan sambelnya maknyosh….<br />
<br />
Huft….<br />
Yang ini lumayan puas lah<br />
<br />
Jadi bisa diambil kesimpulan [ kaya bahasa Indonesia aja]<br />
<br />
Kalo beli baso itu jangan liat gedenya, jangan liat tempatnya, dan jangan liat sapa penjualnya [looooooch….]<br />
Gini aja intinya<br />
Beli baso itu yang kecil,<br />
Biar ga di kasih bonus gajih didalemnya<br />
Hihihihiiiiiii<br />
Piiis….Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-43742932967383038242010-01-21T09:10:00.001-08:002010-01-21T09:10:41.366-08:00ayo bangkit!sudah ku putuskan ini saatnya untuk bangkit!<br />
<br />
<br />
aku adalah pemenang<br />
<br />
<br />
aku adalah pemeneng<br />
<br />
<br />
aku adalah pemenang...Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-62336768511337861452010-01-21T08:50:00.000-08:002010-01-21T08:50:38.045-08:00La Tahzan...Kangen sama orang yang selalu memberi nasihat “ La Tahzan UKhTi..”<br />
Dulu ii cuekin<br />
Sekarang giliran dibutuhkan dia ga ada<br />
Sebenernya apa sih maunya?<br />
Perasaan berkali2 juga baca buku La Tahzan, tapi ngefek apa ke ii?<br />
Dari La Tahzan yang beneran, maksudnya La Tahzannya Al Qorni, La Tahzan For Teens sekarang La Tahzan for Girls, tapi ngaruh apa coba?<br />
Uda gitu, baca surat Cinta dari Alloh pun serasa hambar, seakan2 hati ni mati<br />
Astaghfirullah,<br />
Ya Alloh kenapa ii ini? Ampuni hamba Ya Robbi…<br />
Yang bikin kesel, ga jelas aja sebab asal muasalnya jadi sedih gini<br />
Ga punya duit?<br />
Engga,<br />
Diputusin pacar?<br />
Apalagi..<br />
Trus apa dong…?<br />
Entahlah sob,<br />
Tapi yang jelas, ii kaya gini semenjak di Bandung<br />
Yah,, mungkin kurang kesibukan ruhiyah yang bikin ii jadi terpuruk kaya gini makannya selalu sedih,<br />
Yang paling parah lagi ada temen yang bilang<br />
“ aku kehilangan ii, ii yang ceria sekarang sudah bermetamorfose menjadi ii yang muram,,,”<br />
Ataghfirullah,,<br />
Tidaaaaaaaaaaaak, gak mau pokonya hal iyu terjadi<br />
Ya Alloh beri aku petunjuk, <br />
Aa Gym dalam khotbah ba’da ashar [tanggalnya lupa tapi yan jelas waktu itu pas ada gerhana matahari] mengatakan “SEANDAINYA ALLOH MENAMPAKKAN DOSA2 KITA, KESALAHAN KITA, PASTI KITA TIDAK AKAN TAKABUR”<br />
Betul banget tuh kata Aa, <br />
Ya Alloh seandainya bisa malam ini ii punya 2 permintaan saja,<br />
“Tunjukanlah pada ii semuaaaaaaaaaa dosa2, keslahan ii yang telah diperbuat sehingga menghalangi amalanku, kemudian yang kedua ii pengin balik ke masa lalu, yah minimal 10 tahun yang lalu, ii pengen memperbaiki apa yang musti ii perbaiki”<br />
<br />
<br />
Ahaahaa..<br />
Ketemu nih apa yang bikin ii murung [satu diantaranya], gara2 baca status si charming di FB yup dia keinget masa2 10 tahun yang lalu pas sore2 ujan gede mati lampu dan saat itu pula ia harus mengikhlaskan ayahandanya untuk pergi<br />
Huaaaaaaaaa….<br />
Ii serasa kembali ke masa 3 tahun silam…<br />
[ ayah…<br />
Dengarkanlah, aku ingin bernyanyi walau airmata di pipi…<br />
Untuk ayah tercinta aku ingin berjumpa walau hanya dalam mimpi…]<br />
<br />
Btw,<br />
Jadi keinget Ahmad nawawi, barusan ngingetin gak ikut pengajian,<br />
Ooo heeh, <br />
Sekarang kan malem jum’at<br />
Aduwh coba I’tikaf di DT pasti gak akan separah ini deh ni hati<br />
Insya Alloh…<br />
<br />
<br />
La Tahzan ukhti kecil…Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-69924570342466516842010-01-21T03:18:00.000-08:002010-01-21T03:18:23.734-08:00Jangan Panggil aku eneng!!!Tok.. tokk ,, took,,<br />
<br />
Ii: masuk<br />
Mas Kus : mau ikut ngeprint<br />
Ii: okay<br />
<br />
Dimeja komputerku yang sempit dan kamar dengan ukuran mini ini memang serba ada. Komplit pokonya, kalo di ibaratkan dengan took, ya took serba ada, pabalatak buku, baju, kaos kaki, tas, kabel ugh,,, jigana mah lain kamar awewe, hehee<br />
Tapi ane cuek aja tuh, dia juga sering masuk kamar ane, ngaservis computer, printer, ikut ngprint, ato sekedar Bantu ngatik.<br />
Mungkin, si maskus juga berfikir gini ni, <br />
“ astaghfirullah, iki bocah perawan udu? Kamar marak2 kaya kandang ayam”<br />
Tapi itu faktanya.<br />
<br />
<br />
<br />
Lanjut…<br />
<br />
<br />
Kembali pada topic,<br />
<br />
Pas yang ii lagi nyari2 kabel printer di meja nu pabalatak, ada kata sapaan yang sampai hari ini belum bisa kutrima<br />
<br />
Mas kus: “gak kuliah neng?”<br />
<br />
<br />
Biasa aja, sebel, dongkol, risih,<br />
Aduuuuuh pokonya gitu deh, males dengernya<br />
<br />
Ini bukan kali pertama dia manggil aku dengan sebutan neng<br />
<br />
Seminggu yang lalu…<br />
<br />
Mas kus: “ berangkat kuliiah neng? Kok siang2 gini”<br />
<br />
Ampun!!!!!<br />
<br />
Kaya ga tau aja ii orang jawa, padahal dianya juga orang jawa makanya aku manggil dia mas. Udah gitu kita serumpun lagi, dia Kebumen aku Banjarnegara<br />
Tetangga2 yang sudah akrab ma keluargaku juga manggilnya mba kenapa dia engga?<br />
Aku ini orang Jawa! Ya meskipun ada campurannya, tapi aku ini orang Jawa!.<br />
<br />
Yah, ku maklumi jika yang manggil aku neng itu orang yang bener2 ga tau kalo aku orang jawa, missal semua keluargaku di Ciater. Mereka semua manggil ii dengan sebutan neng, tapi telinga ii wajar2 aja sebab mereka itu asli urang sunda dan mengganggap ii itu juga USA [urang Sunda Asli].<br />
Tapi dalam hati ii tetep dnk Javanesse is number one, hahahaaa.<br />
<br />
<br />
Ngmg2 Jawa, jadi keinget ma temen yang satu ini,<br />
<br />
Kirain dia ntu orang Jawa asli makanya aku panggil mas eh…ternyata di malah orang pdang, hahahaaa ga nyambung<br />
<br />
<br />
Kemaren juga nih,<br />
Perang di FB antara orang Sunda ma Orang Jawa,,<br />
Hahahaa konyol!!<br />
<br />
<br />
<br />
Jadi jangan panggil ii neng ya,,,<br />
Hehehee<br />
Pliis…………Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-12944791208237983752010-01-18T09:13:00.000-08:002010-01-18T09:15:21.272-08:00Hati-Hati Virus Merah Jambu Mengintai anda _I_ SALAM DARI COWO BEJAD!!!!!!!!!!!PERHATIAN!!!!<br /><br /><br />Tulisan ini bukan bermaksud untuk melecehkan pihak manapun, atau apalah bahasanya ii ga ngerti tapi intine ntu!<br />Ini Cuma mengingatkan diri sendiri aja syukur2 orang lain juga, hehehee.<br />Jadi intiya janganlah mau kita tergoda dengan cowo2 yang ************ [sensor]<br />Baca aja deh biar gambling<br /><br /><br />Artikel ini ane dapet dari temen, yang katanya dia juga copas dari salah satu web.<br />Bagi penulis aslinya, ane bukan plagiat cz ni aetikel uda ane edit2 sesuai bahasa manusai, ups bahasa yang baik dan benar, <br />heheheee<br /><br /><br /><br /><br />SALAM DARI COWO BEJAD!<br /><br /><br />Hai cewe, ups!<br />Oh Assalamu’alaykum ukh… salam ukhuwah! Hahahaa..<br />Gua hanya niru apa yang biasa ikhwan eh,,eh ikhwan yang ucapkan kepada ukhti, hmm… untuk nyebutnya kadang gua ga bener, maklumlah gua kan ga pernah belajar bahasa arab, baca iqro aja plentat- plentot, tapi yang penting keliatan kalo gua ikhwan dewh, hehehee.<br /><br /><br />Kenapa kalian begitu mempesona dibalik pakaian besar kalian?<br />Gua ga pernah bisa ngerti itu, padahal enakan kalo gua liat cewe pake baju ketat with short pant, cihuuuuuuuy… apalagi bodi dan mukanya lumayan, yah paling engga bisa di banggain kalo di ajak jalan. <br />Tapi melihat kalian dengan pakaian besar kalian membuat gua tertarik sangat tertarik, apakah dibalik itu senua tubuhmu kudisan? Hahahaa, gua rasa engga, muka kalian begitu bersih dan sepertinya kalian ga mudah di taklukan, dan faktanya bener juga kalian bener2 susah untuk ditaklikan.<br />Kok bisa sih?<br />Ga mungkin gara2 jubah gueeeede yang kalian pake kan?<br /><br /><br /><br />Kau tau, untuk mendapatkan wanita kebanyakan diluar sana begitu mudahnya,<br />Gua ajak makan bareng uda bisa cium pipi,<br />Gua ajak nonton minimal dapet kissing kalo uda beli beli cokelat dan bunga berarti gua boleh petting dan haha.. ga perlu di ceritakan kelanjutanya,<br />Yang pasti kalo uda bosen tinggal selingkuh aja,<br />Ketahuan juga bodo , tinggal cari lagi.<br /><br /><br /><br /><br />Hei manis,,<br />Taukah sealim apapun kalian, gua uda tau kelemahan wanita, karena kalo gua gat au kelemahan kalian begitu susuah mendekati kalian.<br />Hmm… kenapa gua ajak kenalan langsung lu nolak?<br />Minta no hp apa lagi?<br />Haduwh susah juga nih, walopun gua dapet no telp lu, lu juga ga mau bales ataupun angkat telp gua.<br /><br /><br /><br />Tapi gua tau, seperti yang kalian bilang dimana ada niat pasti Alloh kasih jalan,<br />Dan gua uda niat harus bisa menaklikan kalian.<br />Dan ahay!!<br />Ternyata begini cara menaklukan kalian,<br />Ternyata kalian disebut akhwat dan cowonya disebut ikhwan, walaupun lidah gua ga bisa ngucapinnya.<br />Mulailah gua menulusuri apa itu ikhwan?<br />Hmmm, orang yang kerjanya ngaji, pake celana ngatung, yah kalo punya jenggot tipispun ga masyalah,<br />Hohoo.. itu mudah gua lakukan, lalu apalagi?<br />Hmmmm… cara ngomongnya lain, kalo ngobrol ama lawan jenis musti nunduk[ apa cari duit jatoh?]<br />Entahlah yang penting gua ikut dulu<br /><br /><br /><br />Dalam waktu 2 minggu berubahlah gua seperti ikhwan,<br />Plus facebook dan blog gua terlihat islami, dan mulailah gua mencoba mendekati kalian<br />Ingatkah ketika kita pertama kali kenalan?<br />Gua ucapkan hadist sebagai ukhuwah kita,<br />Dengan manis gua bilang “ salam ukhuwah ya ukhti…”, dan kau balas begitu juga<br /><br /><br /><br />Mulailah jerat itu gua pasang,<br />Kau berani kasih no telp ke gua, dengan itu gua bisa sms kau dini hari untuk sholat tahajud, padahal gua ga sholat dan kebetulan ada pertandingan sepakbola hahahaa…<br />Sambil nyelam nyari ikan, kan gua kucing air!<br />Hmmm… memang susah juga awak menaklikan kau [ kok jadi the batax siy logatnya…sory Al…], gua harus berkorban banyak nih.<br /><br /><br />Mulailah gua nelpon buat diskusi dan tukar pikiran,<br />Tentu aja gua juga stanby di internet biar gua bisa cari jawabannya di internet [ nah yang ini kebiasaan si nyonya]<br />Oh gua baru tau ada kegiatan keagamaan di kampus, ywda gua ikutan juga deh dan duduk deket tirai pembatas, siapa tau kau bisa liat abang juga [ kenapa the batax lagi sih]<br /><br /><br /><br /><br />Pulang ngaji gua coba ajak pulang bareng numpak motor [ nah ini baru javanesse,hehee], dengan alasan uda malem ga baek pilang sendirian, hahahaa … kau mau, yes! Hahahaa ternyata ga terlalu sulit untuk dekat dengan kau,<br />Hanya cukup memasang topeng yang kau suka dank au akan luluh, tinggal gua serang kelemahan setiap wanita, yaitu kupingnya.<br /><br /><br /><br />Walaupun banyak kata2 yang kaga ngerti, tapi gua yakin ini bentuk rayuan maut buat kau, hehee<br />Emang aneh sih sms padahal ga ada kata2 yang ngerayu missal ILU IMU INU dsb tapi Cuma kutipan hadist ama Qur’an plus kata2 bijak n penyemangat , tapi kenapa bisa bikin kalian luluh?<br />Dasar wanita!<br /><br /><br /><br />Saat kau memakai tas ransel, tanpa kau sadari talinya membuat bentuk tubuhmu terlihat, serrrr… slerp hajar bleh!<br />Apalagi kalo ga pake gamis sadar ato engga bagian pinggang dan pinggul itu ketat karena roknya… hmmm, yummy! Kata Chio “ kapan lagi liat barang mahal di obral” mantaB deh hahahaaa… ga ngeh kan?<br /><br /><br />Ga Cuma itu aja ko,, kalo gua liat lu pake baju yang gelap terus pasti gua tegor “ Ukh, kok gelap terus? Kan ga cerah, memang lagi berkabung ya?”<br />Dan mulailah dengan instingmu yang pandai berdandan kau akan menggunakan warna cerah agar diliat oleh gua, hahaaa.. lumayan pemandangan bagus buat orang lain bisa gua nikmatin.<br /><br /><br /><br />Apalagi kalo kalian uda berani pajang muka di internet, hahahaaai… biasanya lebih mudah dibujuk tuh, hehee, tapi ga seru dengan yang ntu , gua mau incer yang bener2 tertutup, pasti lebih tertantang, kapan lagi sih gua bisa menaklukan cewe ups… akhwat kek gitu..?<br />Suatu prestasi tersendiri dan naikin derajat gue lah….<br /><br /><br />Sial….!!<br />Kenapa ga ada pacaran islami?<br />Pacarannya di mesjid gitu,<br />Kalo engga pacaran pas demo di jalanan, tapi gua ga nyerah ko, kenapa gua ga nyoba ta’aruf aja dulu?.. yah khitbah juga jadi dweh, dengan alasan ntar aja gua nikahin kalo uda lulus kuliah dan uda dapet kerja mapan plus kendaraan dan rumah sendiri.<br /><br /><br /><br />Biarin lama, yang penting gua kek janji dulu, dengan gitu gua bisa tuker biodata, bisa smsan, tetelephonan, bahkan chating pake webcam malem-malem hahahaaa ternyata kau tetap wanita yang mempunyai hati yang lemah, sehingga mudah luluh dengan apapun, ahhh… untung-untung gua bisa melakukan lebih dengan ini, dan gua yakin bisa!!<br /><br /><br /><br />Gua tau, setebal apapun iman kau, hati kau tetep lemah, mudah luluh dan gua akan terus mengintai dari situ [ situ mana kang? Patenggang atau situ Gintung, hehehe], mencari celah untuk masuk dan menaikkan pasaran gua sebagai orang yang pernah pacarin wanita yang terkenal alim, hahahaaa… siapin dirimu<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Penyunting akhir:<br />Sri Agus Supriani aL Banjary binti SutaraSrii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-81200828009275835522010-01-17T22:52:00.000-08:002010-01-17T23:17:18.358-08:00Sri Agus Supriani<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoLtT2Yzh3MICJIyEL4Zyqi0eHPkEbVXnzR2KNLc6q0_c7ioYXw0DlNFP_rPW_e2vKRdbrXSSEIP9Ask9U0t9qANxB2FC3Kq8yr_90Q09NeztumzjuiyYCWzb4GYDDeOEKer49d4ZdRu7J/s1600-h/IPM+BANJARNEGARA.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoLtT2Yzh3MICJIyEL4Zyqi0eHPkEbVXnzR2KNLc6q0_c7ioYXw0DlNFP_rPW_e2vKRdbrXSSEIP9Ask9U0t9qANxB2FC3Kq8yr_90Q09NeztumzjuiyYCWzb4GYDDeOEKer49d4ZdRu7J/s320/IPM+BANJARNEGARA.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5427973506506018082" /></a><br /><br /><br /><br /><br />dahulu aku tak tahu apa itu IPM, dan dalam fikiranku IPM itu menyebalkan, <br />menguras segalanya,<br />gara-gara IPM aku tak punya temen,<br />di IPM juga aku tak punya temen,<br />apa sih mau IPM?!<br />aku dapet apa di IPM<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />itu kata2 yang selalu aku tuliskan dalam buku diary ku setiap kali habis ada cara IPM<br />tapi tidak untuk sekarang,<br /><br /><br />sekarang yang terjadi adalah...<br /><br /><br /><br />kenapa aku tidak aktif di IPM sejak dulu padahal sudah diberi kesempatan<br />aduwh menyesalnya diriku,,<br />seandainya saja bisa kembali ke masa lalu<br />pasti udah ku habiskan waktu untuk IPM<br /><br /><br /><br />yang paling tragis<br />ketika aku dan IPM sudah menyatu,.,.<br />kita harus terpisahkan oleh segalanya<br />semakin dan semakin aku menyesalinya<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />dulu IPM menangis karena aku<br />dan sekarang<br /><br />aku menangis karena IPM<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />sekarang aku mencari rumahku yang baru setelah IPM<br />semoga saja hari ini aku menemukannya<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Banjarnegra with LoveSrii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-41550105867163877602010-01-17T22:16:00.000-08:002010-01-17T22:51:18.543-08:00tak Selamanya Bis Kota itu di Penuhi dengan KriminalitasHari Pertama<br /><br /> Tepat pukul 06.00 aku dapet angkot. Ya.. bayanganku Soreang itu tak separah Dayeuhkolot, yang akan kurang nafas hidupnya jika tak ada macet ugh.. yang ini ternyata sama juga. Intinya bandung itu sama aja, dimana-mana ada macet, ini pelajaran pertama.<br />Tapi yang bikin juengkel si mang angkotnya menyebalkan! Huft,, nyetir angkot kaya nyetir beca, uihhhh luammmmma banget. Bener2 ga ngerti sikond, uda tau penumpangnya pada gelisah semua karena kesiangan eh… dianya malah nyantai nyari penumpang yang uda jelas2 ga mau naik angkotnya karena uda penuh, uhg dasar kalo kata ii ya, ntu tukang angkot kagak bersyukur, hehehee.<br /> Sempet was2 juga sih selama diangkot belajar pun jadi kagak konsen, hahahaa belajar? Ga salah nie I’? was2nya nie angkot lewat terminal Leuwi Panjang gak? Belajar dari pengalaman yang malu bertanya sesat di angkot, hahahaa. Jadi, its time to Tanya<br />Ii’ : “teteh punten mau nanya,[ awalan klasik] hahahaa. Nie angkot lewat terminal leuwi panjang ga?”<br />Teteh:” o, iya neng nanti bilang aja sama sopirnya turun di Leuwi Panjang “<br />Ii’: “ oh ya, nuhun teh”<br />Teteh: “sami2”. <br /> Tak jauh beberapa lama, si angkot melewati perempatan yang tak asing bagiku. Perasaan tiba2 cemashe, ahirnya deh ku beranikan diri bertanya ke mang ankotnya<br />Ii: “ mang lewat terminal Leuwi Panjang Ga?”<br />Mang angkot: “ aduwh si eneng, tadi di tawaran aya nu lungsur ti leuwi Panjang jempe wae”<br />Ii’: “ ih si emang gmn sih, tadi kan uda bilang ada, ga denger Ya..?”<br />Si mang: “ teu kadenge neng, punten..”<br />Ii: [ dalam hati] dasar …, ywda turub sini aja”<br /> Aduwh mana uda jam 7, ni bingung lagi di sebelah mana ? tak piker panjang nanya ke polisi aja,<br />Ii: “ permisi pa, mau nanya kalo mau ke terminal Leuwi panjang lewat mana ya? { tak lupa pasang jurus ke 16, sok imut, hahhahahahaha}<br />omPol: “ade mau kemana?” [ yes! Jurusku ampuh, hehehee]<br />ii: mau ke Ledeng pa, pake DAMRI<br />omPol: “ ke UPI?”<br />ii: “ya”<br />omPol: “ o, kalo gitu lewat sana aja, nyegat di pintu keluar” [ sambil nunjuk]<br /><br />ii: nengok…<br />ii: “ makasi pa,” [ pasang jurus ke 67, sok manis]<br />omPol: “ sama-sama”. [ tiis],<br />yah namanya aja ikhtiar, hahahahaaa<br /><br /> jalan.. jalan.. dan jalan…<br />dasar tukang angkot sialan! Kenapa ga bilang turun aja di depan pintu keluar?! Padahal uda tau ane mau ke UPI pake DAMRI, huft nasib… nasib….<br /><br /> Di pintu keluar ternyata banyak juga yang lagi nunggu antrian, karena binggung nanya lagi dewh biar memperbaiki nasib,<br />Hiks<br />Ii’ : “ pa punten mau nanya [ awalan klasik], tadi itu DAMRI ke Ledeng bukan?”<br />Penjaga pintu keluar: “ sepertinya bukan dek, itu ke Caheum kalo ke Ledeng bis nya agak besar, kau tunggu saja ” [ sambil menunjuk]<br />Wah orang batak nih,,, LEDENGnya maknyosh kentel banget<br />Ii: [menoleh], “ okay bang terima kasih”. [ tak kalah pokonya deh logat bataknya, kan tiap hari gaul ma orang batak , hahahaa. Sory al, hehehe]<br /> Lama…. Lama dan lamaa, aduwh bayangan DAMRI butut berpusing2 dikepala. Huft …. AMPUUUUUUUUUUUUUUn ga lagi2 pokonya!<br /> Yang di tunggu akhirnya datang juga,,, hatiku bersorak lonjak kegirangan. Ternyata bukan DAMRI butut yang seperti dalam bayanganku, tapi eksekutif bro….<br />Hmmmm … amboi….<br /><br />Dapet tempat duduk strategis,<br />Jadi ngapalin pun bisa tenang,<br /><br /><br />Sambil berdoa,<br /><br /><br />Ya Alloh, berikan aku kemudahan untuk mengerjakan soal Ujian pertamaku, dan semoga malaikat mendengar dan mengamininya,.,.,.<br /><br /><br /><br />Kondektur: “ yang Panorama, DT gerlong.. gerlong,, gerlong,, UPI persiapan”<br /><br />Ahirnyaaaaaaaaaaaaaaaaaa sampai juga, bis pun langsung kosong karena semua penumpangnya adalah mahasiswa UPI<br /><br />Turun…..<br />Buru2 nyari tukang ballpoint, eh ga nemu malah ketemu si Eky, syukurlah bisa buat temen jalan<br /><br />Sampai di kelas , 1 bangku diluangkan khususon bwt ane,<br />Hmmm baiknya temenkuw, tapi yang biking a sreg kenapa musti sebelahan sama si A*****[sensor], tp gpp lah<br /><br /> Makasih Ya Alloh, ujian kali ini bener2 sukses,, semoga Egkau memberikan hasil yang terbaik juga, amin<br /><br />Info observasi ke Solo,<br /><br />Ii: haaaaa apaaaa ke DIENG?! Seneng, sedih, campur aduk. Senengnya bakal ke kampong halaman. Sedihnya: ga bakal pulang, hiks<br /><br />Nisaaaaa ii beli donat, yang cokelat ya,,,<br />Habis 2Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-82313194350661004492010-01-17T20:00:00.000-08:002010-01-17T20:08:18.027-08:00ini<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXtd3oAKZKZ_Dkkr1PMSiCIMx2uzoc8hgq2l0kOz6TsTJiXx9q46y4Dkkr2S-xoSqBGOOZjyKbOLWawCIBwLpuVKwhvqI3c3sYp1LjskfTmueqrdaFuXoR4eD0THM_OLQrWs1saVOONTJ9/s1600-h/PICT0075.JPG"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXtd3oAKZKZ_Dkkr1PMSiCIMx2uzoc8hgq2l0kOz6TsTJiXx9q46y4Dkkr2S-xoSqBGOOZjyKbOLWawCIBwLpuVKwhvqI3c3sYp1LjskfTmueqrdaFuXoR4eD0THM_OLQrWs1saVOONTJ9/s320/PICT0075.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5427925621398774130" /></a>Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7930871355938825394.post-634936270869041492010-01-07T02:05:00.000-08:002010-01-07T02:07:13.222-08:00kangen lagi sama ibu...Baru rencana yang belum dijalani aja udah sakit ati<br />Gimana nanti? <br />Ya Alloh, sungguh <br />Aku rindu kampung halamanku<br /><br />Entah ekspresi wajah apa yang aku pasang kelak jika benar-benar terjadi<br />Ke Dieng,<br />Artinya itu ke Banjarnegara<br />Melewati jalan Banjarmangu ‘kampungku’ nan asri dan berkelok<br />Menulusuri jejak masa kecilku yang penuh cerita<br />Yup, kampong halamanku<br /><br /> aku ga pulang kerumah<br />Sedih memang,<br />Sangat sedih sekali,<br />Tapi mau bagaimana lagi?<br />Ini yang harus terjadi<br /><br />Ya<br />Setidaknya dapat mengobati rinduku pada kampong halaman<br />Pada aroma pagi Banjarmangu<br />Yang setengah tahun sudah aku tinggalkan<br /><br />Bukannya aku ga senang, kalau observasi nanti singgah dulu ke Dieng,<br />Mungkin bagi teman-temanku itu suatu hal yang menyenangkan karena mereka tak pernah ke sana,<br />Atau bahkan ada yang belum pernah kesana<br />Tapi<br />Itu mengundang kembali rasa rindu pada rumahku,yang kini perlahan sudah mulai surut oleh berbagai tugas<br />Dan sekarang<br />Rindu untuk segara menghirup udara Banjarmangu kembali menggebu<br />Its kill me…<br />Itu menyakitkanku<br />Menyedihkan..<br />Mengharukan…<br />Tragis,,,<br /><br /><br />Aku hanya bisa memandangi rumahku dari jauh<br />Yang didalamnya ibuku pasti sudah terbangun sedang bermunajat pada Alloh,,,<br />Owh… ibu seandainya aku bisa merengkuh tanganmu yang sedang menengadah itu lalu memelukmu saat itu juga<br />Pasti deh,, udara dingin Dieng akan meleleh karena iri dengan dekapan kasih kita<br />Yang paling menyakitkan lagi,,,<br />Akan terlihat olehku pusara kering orang terkasihku<br />Yang telah lama aku tak menziarahinya…<br />Romo…<br />Maafkan anandamu ini yang nakal<br />Ananda janji, jika mudik kelak akan ku ziarahi makamu yang mungkin kini telah kering<br />Meskipun sekarang ananda tak serajin dinda dirumah menziarahimu,<br />Percayalah dengan nanda, doa special yang ditaburi cinta dan kasih sayang akan selalu mengalir padamu setiap saat<br /><br />Tempat tempat-tempat bersejarah yang dulu sering aku kunjungi akan terlewat dalam hitungan detik sebagai pengantar tidur saja<br />Sepanjang jalan pasti akan ku jumpai rumah-rumah saudaraku yang aku rindukan juga<br />Ekspresi apa yang harus aku tunjukan?<br /><br /><br />Menangiskah?<br /><br />Atau aku harus berteriak di dinginnya malam dalam bus, agar semua oaring terbangun dan menjadi saksi kerinduanku pada ibuku?<br /><br />Menangis?<br /><br />Bernyanyi lagu anak-anak, seperti yang aku lakukan dulu ketika melewati jalan itu?<br /><br />Menghentikan laju bus, lalu aku berlari kerumah dan memeluk ibuku?<br /><br />DIAM,<br /><br />Yup, mungkin itu ekspresi yang paling tepat saat itu,<br />Biarkan malam yang dingin nan sunyi itu menjadi saksi rindu pada ibuku,<br />Tuntun hati untuk mengingat Illahi, agar jiwa senantiasa dalam dekapan ibuku<br />Biarkan laju bus menjadi pengantar ke kehidupan masa lalu,<br />Disaat masih bernyanyi dengan Romo-ibuku,<br />dan,<br />biarkan airmata rindu itu mengalir bersama Sungai Serayu <br />menjadi pelengkap rindumu<br /><br />Akan ku bayangkan,<br />Dua sahabat disamping kanan-kiriku<br />Sebagai ‘mba’ dan adeku,<br />Yang dulu <br />Selalu bersamaku menyusuri jalan ini,<br /><br /><br />Ya Alloh,<br />Betapa indah malam itu,<br />Aku akan kembali ke masa laluku<br />Meski perih bagiku<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />[ Romo-Ibu,<br /> foto keluarga waktu lebaran ,, masih dinda simpan dengan apik, dinda pasang juga di Al-Qur’anEmm, supaya gurat kebaikan, cinta dan kasih kalian selalu melekat dalam sanubariku]Srii' Agus Suprianihttp://www.blogger.com/profile/14854288899157647926noreply@blogger.com