Sugeng Rawuh, Wilujeng Sumping,, Selamat Datang

Dengan Menyebut Asma Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang...

Selasa, 21 Desember 2010

Sekedar ingin mengenalmu, (Mr. D)

Ini bukan untuk anda,
bukan juga buat saya,
tapi teruntuk mereka yang sedang tak terpedaya…
entah oleh siapa..
entah juga karena apa…
mencintai yang tak dikenal
terlalu polos ataukah, terlalu bodoh!!!
Melabuhkan harapan padanya,
Menyandarkan cinta pada dermaganya…
Terlalu manis ataukan justru tragis….
Terjerembab dalam kubangan cinta ataukah samudera hina
Bukan urusan kewajiban kita menciptakan bendungan baginya
Bukan urusan kita lagi jika mereka sudah berdalih, C.I.N.T.A
Meski pahit, tapi itu realita
bukan anda yang salah karena tak member i tahu,
dan bukan salah saya juga yang ingin tahu
ingin menghujat waktu, tapi itu bukan hak ku…
Mr. D…,
aku hanya ingin mengenalmu




Selasa, 07 Desember 2010

UUD, bingung, bingung sgalanya

Hari ini akson-akson otak terasa banget berenang-renang ria dlam kepalaku. tak ada hal serius yang ku fikirkan, lagi stress? ga juga…
Cuma aja sedang tersentil oleh perkataanku sendiri yang bener-bener Kaburaa Maqtan, “ kasihan nasib bangsa ini jka para kaum intelektualnya seperti ini”. kata-kata itu tertulis di SMS tadi yang ku kirim ke seorang teman yang dia sedang mengikuti kkuliah umum malah asik SMSan, dan pada kenyataannya aku bolos kuliah hanya karena kata MALAS dan NANGGUNG!
Astaghfirullah, mama… maafin aku…
Kalo di rasa, sebenernya bukan itu saja yang membuat isi kepalaku berenang-renang.
Entah apa, aku sendiri juga tak mengerti.
Sekarang resmi sudah aku pension sementara dari novel Supernova:AKAR yang aku pinjem dari temen dan selalu ku bawa-bawa kemana-mana lalu beralih pada bacaan yang sejak dulu tak pernah terbersit dalam benakku untuk membacanya, UNDANG-UNDANG DASAR.
Bukan buku UUD yang dijual Rp. 5000,- untuk anak-anak SD tapi lebih mendalam lagi pembahasannya yaitu UUD tahun 2003 tentang system pendidikan dan UUD 2005 tentang guru dan dosen.
Padahal hari esok ada Ujian Tengah Semester Psiklogi Pendidikan, yang bagiku matakuliah ini adalah monster di semester 3 setelah matakuliah Assesmen ABK dan BK, tapi mataku masih juga tak bergeming dari rentetan pasal-pasal UUD. Ya mungkin juga karena tuntutan hari Ahad besok mau nge readerin Teh Sabrin tes CPNS.
Kalau dipiir-pikir asyik juga baca-baca UUD. Otak kita jadi aktif, ya sapatau bisa memperumit dendrite-dendrit otak kan keren tuh kaya Albert Einstein.
Menurutku pribadi isi dari UUD tersebut udah mantebz banget, bagus dan berprikemanusiaan walau masih sedikit butuh poles disana-sini, dapat dibayangkan bagaimana para Anggota Legislatif itu berpusing-pusing merumuskan materi hingga jadilah UUD itu ( ya positif thinking ja). Namun, yang masih menjadikan citra jelek dari UUD adalah pada pelaksanaannya yang belum maksimal bahkan belum sama sekali terlaksana.
Minimnya sosialisasi tentang adanya UU Pendidikan itu sendiri pasti menjadi kendala utama jika ditanya tentang kelemahan. Padahal berbagai cara sosialisasi bisa ditempuh jika memang benar-benar terdapat Azzam untuk memajukan Pendidikan bangsa ini. Jadi untuk apa buang-buang waktu dan biaya dalam perumusan UUD jika tidak dapat terlaksana? Jika budaya demikian masih terus berlangsung, yang menjadi korban adalah generasi yang akan datang, yang hanya dapat mencontoh para ‘atasan’ yang dengan seenaknya menyepelekan hak pendidikan bagi warga Negara.
kembali kepada perundangan pendidikan yang masih belum terlaksana dilapangan. Sebenernya harapan masih ada jika sosialisasi saja tidak cukup untuk melangsungkan UUD tersebut. yaitu dengan cara benar-benar menginstruksikan kepada pemerintah daerah masing-masing untuk mensosialisasikan kembali perundang-undangan pendidikan disekolah tingkat kecamatan ataupun daerah terpencil.
So… saya ngantuk_112210

Semenel Motivasi Untuk si "Menel"

Yakin dan yakinlah pada kekuatan dirimu
Percayakan semuanya pada titik kebenaranmu
lantas berharaplah pada Allah…
Hanya Allah-lah yang mampu melihat usahamu, merasakan jerit perihmu serta mendengar do’amu
Jika bukan kau yang merubahnya lantas siapa lagi?
Karena Allah menciptakanmu untuk berfikir, untuk bergerak dan untuk berbicara.
Ketika kau tahu dari mendengar, maka ciptakanlah perubahan hidup seperti yang kau dengar itu, lalu sampaikanlah pada kawanmu, dan perubahan siap menyongsongmu diujung sana…
Jika kegagalan menghampirimu maka mengadulah kembali pada NYA dan tawakal adalah jaln terbaikmu.
Orang yang selamat bukanlah mereka yang selalu diam dan berfikir bagaimana caranya dapat menjauh dari bahaya. namun orang yang selamat adalah KAU yang selalu menjemput bahaya untuk MERUBAH hidupmu!!!
Lets Stand up with me guys, -1122010

Sedikit Untukmu...

Yang selalu menorehkan tinta emas dalam perjalanan hidupku,
Yang telah mengajariku cara tersenyum dan tertawa ditengah badai,
Yang tak pernah lepas memelukku dalam dekapan cinta dan kasih,
Yang selalu menengadah dalam do’a untukku,
dan, untukmu yang memberiku sekelumit harap…
Akan ku baurkan kau bersama titik imanku pada NYA, lalu ku benam rapat-rapat dalam qalbu dan mengisi jejak sejarah hidupku,
Biarkan aku hidup dalam petuahmu dan bayang Agung Tuhanku,
Hingga nanti dapat ku bingkai do’amu dalam lingkar kemuliaan-1122010

Terimakasih Nanda untuk Mama dan Ibu

Tulisan ananda ini tidaklah sebagus dan sedalam tulisan mereka para sastrawan untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang yang disayang,
tapi tulisan anandamu ini semoga dapat sedikit menggambarkan rasa sayangku padamu yang tak sebanding dengan kasih yang kau curahkan selama ini,
Bukan sebuah puisi ataupun sebait sajak dari Yunani, tapi hanya sekedar kata TERIMAKASIH…
Hanya itu yang dapat nanda ungkapkan,
Hanya doa yang dapat nanda ucapkan,
dan hanya bakti yang dapat nanda berikan meski masih jauh dari harapan.
Untuk Mamaku yang sekuat Siti Khadijah,
Terimaksih telah melahirkan nanda dengan susah payah dan membagikan air ajaibmu untuk kelangsungan hidup nanda,
selalu memberikan fasilitas TERBAIK bagi nanda,
memberikan motivasi yang tak pernah nanda dapat dari motivator manapun,
Terimakasih telah menjadi guru sosial bagi nanda
menjadi dosen ekonomi dan perdagangan bagi nanda
Tentunya terimakasih telah menjadi Mama TERBAIK bagi kami.
Untuk ke2 Ibu masa kecilku yang selembut ‘Aisyah…
Terimakasih setulus-tulusnya aku haturkan kepadamu.
Melalui tangan-tangan lembutmu aku hidup, kau ajarkanku segalanya, yang kini baru kurasakan petuahmu dulu adalah bekalku saat sekarang.
Terimakasih telah menjadi guru pertama dalam hidupku
Terimakasih selalu membawa nama nanda dalam setiap helaian munajadmu pada Allah.
Terimakasih selalu menunggu nanda pulang disetiap senja menyapa
Terimakasih telah menjadi dokter terbaik bagi nanda dan ikhlas menjaga nanda 24 jam nonstop ketika nanda terkapar tak berdaya
Mama, Ibu…
Maafkan nanda yang selalu membuatmu menitikkan airmata,
maafkan nanda karena sedikitpun belum dapat melukiskan senyum diwajahmu. dan hanya membuat beban hidupmu semakin berat walau tak pernah kau ungkapkan itu.
Untuk ayah dan ayah masa kecilku,
Terimakasih telah memberikan ilmu dan pengalaman hidup yang semoga dapat nanda bingkai bersama kasihmu untuk menjadi lukisan sepanjang hidupku.
Mama, Ibu, Ayah…
Kaulah pahlawan nanda sepanjang hayat,
Kaulah Siti Khadijah dan “Aisyah era millennium,
Kau pula guru sepanjang hayatku, yang ilmumu senantiasa mengalir dalam aliran darahku dan bersemayam dalam tiap denyutan nadi.
Terimaksih telah menjadikan nanda anak paling beruntung didunia, karena mendapatkan segala hal darimu
Mungkin nanda ini anak tak tau malu, yang telah mendapatkan segala kebaikanmu namun tetap meminta..
Mama, Ibu, Ayah,
Aku butuh do’a dan restumu agar benteng yang kau tanam dulu semakin kokoh menjulang, agar nanda dapat menjadi anak yang berbakti pada orangtua.

^^ Selamat hari Ibu, hadiahku untukmu bukanlah segenggam mutiara dari samudera Hindia melainkan ucapan TERIMAKASIH yang berbungkus RASA SAYANG dan berpita BAKTIdan PATUH, yang Insya Allah akan nanda persembahkan setiap saat.-1122010

Sabtu, 30 Oktober 2010

Belajar Inklusi Pada Laskar Pelangi

Ketika kita mendengar Laskar Pelangi bayangan yang ada pada fikiran kita adalah keindahan alam di Indonesia bagian Barat dan perjuangan seorang anak untuk belajar. Bukan hanya itu saja yang kita dapatkan, namun banyak, dan sangat banyak, salah satunya yaitu pendidikan Inklusi yang sekarang sedang digembar-gemborkan oleh pemerintah.
Saat ini di Indonesia sedang gencar-gencarnya diadakan seminar ataupun sosialisasi tentang pendidikan inklusi. Namun pernahkah terfikir oleh Anda, apakah dahulu Bu Muslimah seorang gadis yang mengabdikan dirinya pada sekolah Muhammadiyah harus mengikuti seminar, sosialisasi ataupun pelatuhan untuk menerapkan system belajar yang kini disebut dengan sekolah inklusi itu? Jawabannya jelas TIDAK.
Pernah pada suatu pagi, saya mendapatkan informasi dari seorang sahabat yang dia pun mendapatkan fakta itu dari seorang temannya yang sedang melakukan praktek mengajar pada sebuah sekolah dasar. Pada papan nama Sekolah Dasar tersebut tertulis SEKOLAH INKLUSI persis dibawah nama sekolah itu. Karena kawan sahabat saya itu sedang melakukan praktek mengajar disana secara otomatis dalam kesehariannya itu tentunya tak lepas dari lingkungan sekolah tersebut. Yang menjadi pertanyaan adalah, dimana sisi dari label inklusi yang dituliskan besar-besar pada papan nama?
Bukankah yang disebut dengan sekolah inklusi itu sekolah yang ramah pada peserta didik terutama bagi mereka peserta didik yang membutuhkan pelayanan khusus? Namun sejauh ini dia tidak menemukan yang disebut dengan ABK disekolah itu, lalu apa maksud dari label sekolah Inklusi yang dipajang besar-besar dipapan nama sekolah tersebut?
Hingga pada suatu hari dia mendapatkan jawaban yang dia dapat dari guru setempat tentang asal usul label inklusi yang menempel pada sekolah itu. Ada seorang anak yang mengalami gangguan emosi (Tunalaras) yang bersekolah disitu. guru-guru disekolah itu memberikan label bahwa anak itu adalah Tunalaras tanpa adanya dasar yang kuat baik itu hasil pemeriksaan psykolog ataupun yang tim medis. Sacara tidak langsung, sekolah itu mencantumkan nama sekolah inklusi hanya untuk mendapat kucuran dana pemabangunan yang lebih kesekolah.
Inikah yang disebut pendidikan untuk peradaban yang lebih baik jika pendidiknya pun hanya mementingkan rupiah demi kebutuhan dapurnya?
Kita kembali pada Bu Muslimah dengan sekolah Muhammadiyahnya. Disekolah yang dianggap miskin pada era itu tidak hanya terdapat siswa dengan IQ dibawah rata-rta ( retardasi mental) saja namun siswa dengan IQ diatas rta-rata ( anak berbakat) juga ada dikelas itu. Dengan insting dan naluri gurunya tanpa harus mengikuti seminar dan pelatihan yang menghabiskan uang ratusan ribu, bliau berinisiatif untuk membedakan rapor Harun waktu itu dengan kawan sekelasnya yang lain. Rapor dan kurikulum belajar Harun disesuikan dengan tingkat IQ dan kemampuannya tanpa harus membedakan kelasnya dengan Lintang yang yang berbakat ataupun yang lainnya. Selain itu gurunya pun tidak meminta dana lebih untuk semua itu, dengan modal ikhlas karena Allah ingin mengabdikan diri pada bangsa untuk mencerdaskan bangsa dengan apik Bu Muslimah melalukan itu semuanya. Bukankah ini yang disebut dengan sekolah inklusi?
Memang realita dilapangan, kebanyakan sekolah inklusi berawal dari sekolah miskin ataupun sekolah swasta kampung yang bagi kebanyakan masyarakat adalah sekolah buangan. Tidak mengherankankan mudah untuk menemukan anak dengan kecerdasan diatas rata-rata pada sekolah favorit bertaraf standar nasional ataupun internasional, dengan segala fasilitas dan kelebihan yang ada sangat tidak mungkin siswanya akan tergerus oleh arus globalisasi. Namun maukah sekolah yang dirinya mendapat label sekolah standar nasional ataupun internasional menerima siswa dengan kebutuhan khusus dan menyandang gelar satu lagi dibelakang nama besar sekolahnya itu dengan nama SEKOLAH INKLUSI?

Selasa, 25 Mei 2010

Gerhana Venus

Sore ini (16/05), semua media mengabarkan bahwa akan terjadi gerhana venus atau disebut dengan okultasi Venus. Berbeda dengan gerhana matahari atau gerhana bulan, gerhana Venus ini dapat dilihat dengan mata telanjang.
“menjelang matahari terbenam hari ini , kita bisa liat kejadian langka di alam semesta. Tepat diarah barat, planet Venus akan berada pada posisi sejajar dengan Bulan membentuk Gerhana Venus atau okultasi Venus”, jelas seorang anggota komunitas pecinta astronomi Jakarta disalah satu oran harian. Tapi nyatanya langit kota Bandung kurang bersahabat dan diguyur hujan sejak ba’da dzuhur sehingga fenomena yang konon akan terjadi 50 tahun lagi itu tidak dapat dinikmati oleh warga Bandung Raya.
Bagi saya yang awam terhadap pengetahuan tentang astronomi, penemuan seperti ini sangat mengagumkan. Seseorang bisa menganalisis penghuni langit yang begitu banyaknya sehingga dapat membuahkan suatu ilmu pengetahuan. Dalam benak saya ketika disebutkan atau menyebutkan kata langit yang terbersit adalah bayangan matahari yang akan terlihat indah ketika sore dan pagi hari tatkala sang surya hendak terbit dan terbenam, ataupun ketika cerahnya hari dengan langit yang berwarna biru damai, lekatnya malam yang ditaburi bintang dengan ditemani bulan mejadi atap hunian bagi mereka sahabat jalanan. Namun ternyata tak sekedar itu, langit menyimpan eksotisme yang jika dikuak akan memakan waktu seumur hidup, subhanallah Maha Agungnya Allah sang pencipta jagad raya ini.
Dahulu ketika masih kanak-kanak, saya sangat senang memandang luasnya hamparan langit beserta taburan bintang nya uang indah. jika senja menjelang atau sehabis shubuh selalu saya sempatkan untuk melihat langit menghadap kea rah timur atau barat sengaja untuk melihat bintang yang ada dan menghitungnya, kalau diingat sekarang ah.. begitu konyolnya setiap pagi dan sore menghadap kea rah langit hanya sekedar menghitung bintang yang menjadi teman. Tapi justru sekarang ini saat-saat seperti itu sangat dirindukan. Seakan terlupa oleh eksotisme langit yang dulu menjadi sahabat di shubuh dan senja hari. Tak terlihat sekarang kerlip bintang-bintang yang dahulu sangat mudah ditemukan, yang ada sekarang adalah sorot warna-warni lampu jalanan kota.
Sempat tertarik juga untuk mempelajari lebih dalam tentang misteri yang tersimpan dilangit, meskipun hanya bermodal rasa suka saja memandangi keindahannya . karena Disitu (langit), tidak hanya keindahan yang ditawarkan namun ilmu yang menjanjikan pun ada disana. Sejak zaman sahabat Rasul ilmu ini sudah mulai dipelajari dan dikenal dengan ilmu Falaq. Berarti telah terbukti bahwa ilmu falaq atau yang sekarang disebut dengan astronomi sejak zaman dahulu, dan jika para filsuf berbicara dapat dikatakan dengan essensialisme, yaitu sesuatu yang telah ada sejak zaman dahulu dan masih diperahankan hingga sekarang karena telah teruji dari zaman ke zaman.
Di Indonesia, mungkin pengetahaun tentang astronomi belum semaju di Negara lain. Namun warga Indonesia sendiri telah menunjukan apresiasinya terhadap bidang astronomi dengan adanya komunitas-komunitas pecinta astronomi yang anggotanya berasal dari semua kalangan usia. Itu berarti tekad yang menjadi modal untuk lebih maju dalam bidang astronomi sudah ada, tinggal dikembangkan lagi dengan ditunjang fasilitas dan yang lainnya, insya allah untuk di masa mendatang Indonesia siap untuk bersaing dalam ilmu pengetahuan.
Semoga akses ilmu astronomi di Indonesia khususnya dapat lebih mudah lagi untuk di dapat, mengingat kehidupan manusia tak lepas dari fenomena-fenomena yang datangnya dari langit, sehingga tidak terjadi kejanggalan dan kesalahan persepsi terhadap fenomena alam yang terjadi.
Inilah nikmat Allah yang di anugerahkan kepada kita sebagai manusia. Tentunya sebagai manusia yang telah dikarunia akal fikiran oleh sangPencipta kita akan merasa tertantang untuk lebih giat belajar menggali ilmu Nya , bukan hanya yang ada dilangit tapi seluruh jagad raya ini. Gejala alam yang ada adalah isyarat bagi kita untuk lebih bersyukur dengan nikmatNya dan lebih bijak lagi terhadap semua ciptaanNya terutama ala ini yang Alloh titipkan kepada kita.
Nikmat Tuhanmu yang manakan yang kan kau dustakan…